Pada bagian pertama, kami memaparkan sejarah bola Nike di Premier League mulai musim 2000/2001 hingga 2008/2009. Sejak musim 2008/2009 itulah, Nike tak lagi meneruskan desain bola perdua musim, melainkan setiap musim terus berganti. Dengan teknologi yang mereka garap, bola yang digunakan pun kian sempurna setiap musimnya.
Nike Total 90 Ascente 2009/2010
Bola ini menggunakan panel lengkung seperti di Nike Total 90 Omni pada musim sebelumnya. Akan tetapi, penggunaan grafis yang berbeda membuat bola ini kelihatan benar-benar baru.
Dengan lima lapisan cangkang, Nike mengklaim kalau bola ini akan sesuai dengan keinginan para pesepakbola. Panel lengkung juga membuat bola melayang lebih aerodinamis sehingga lebih stabil ketika melambung di udara.
Entah berpengaruh atau tidak, tapi penggunaan bola ini membuat rasio gol meningkat dibanding musim sebelumnya yang hanya 942 gol. Sementara di musim 2009/2010, gol meningkat menjadi 1053 atau naik lebih dari 100 gol dari musim sebelumnya.
Nike Total 90 Tracer 2010/2011
Secara teknologi, sebenarnya tidak ada yang berubah dari bola Total 90 Tracer ini. Akan tetapi, grafis yang berubah drastis, membuat Nike mengklaim kalau bola ini kian mudah untuk dilihat oleh para pemain di lapangan. Grafis bola ini sekilas mirip Total 90 Aerow, akan tetapi dengan desain yang lebih modern dengan beberapa patahan di beberapa bagian.
Nike Seitiro 2011/2012
Pada musim ini, Nike pun tak memberikan inovasi baru dalam hal teknologi. Akan tetapi, Nike terus memperbarui desain grafis yang dicetak pada bola. Bola Nike Seitiro ini merupakan bagian dari cara Nike agar bola bisa terlihat lewat grafis yang dipadukan dengan warna-warna tertentu. Ini terbukti dari grafis yang digunakan terlihat begitu baru dan radikal.
Nike Maxim 2012/2013
Melanjutkan inovasi grafis pada musim sebelumnya, Nike meluncurkan Nike Maxim. Uniknya, warna yang dihadirkan, justru merupakan perpaduan warna dari dua lapisan gambar yang ada. Nike mengklaim cangkang Flash yang mereka gunakan bisa meningkatkan akurasi dan konsistensi saat bola dioper maupun ditendang.
Nike Incyte 2013/2014
Bola ini merupakan bola terakhir yang menggunakan panel melengkung atau Geo 2. Secara desain, terdapat bentuk khusus dalam grafis bola yang diklaim Nike bisa membuat mata para pemain lebih awas dengan bola ini.
Nike Ordem 2 2014/2015
Pada musim 2014/2015 Nike mengeluarkan bola dengan panel baru yang dipatenkan bernama AerowTrac Grooves. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan aerodinamika. Dengan masa pembuatan hingga enam tahun, panel baru ini diklaim amat sensitif terhadap sentuhan para pemain, mulai dari umpan hingga tendangan.
Nike Ordem 3 2015/2016
Secara teknis, Nike Ordem 3 punya bentuk yang sama dengan versi sebelumnya. Bedanya pada warna grafis bola yang menonjolkan warna putih, dengan percikan warna merah. Selain itu, potongan antarpanel pun dibuat begitu jelas dengan warna hitam. Warna ini membuat bola lebih terlihat di lapangan.
Nike Ordem 4 2016/2017
Nike mengklaim kalau Nike Ordem 4 ini merupakan bola terbaik yang pernah mereka buat. Pasalnya, bola ini memadukan semua teknologi yang dilakukan tiga generasi sebelumnya. Hal yang paling jelas adalah penggunaan tinta 3D yang membuat lapisan bola terasa bertekstur.
Hal ini menghadirkan “genggaman” yang dibutuhkan pemain agar bisa percaya diri saat mengontrol bola. Bola ini pun merupakan yang paling berwarna yang pernah dibuat Nike karena grafis dicetak hampir di semua bagian bola.
Nike Ordem V 2017/2018
Bola Nike Ordem V mempunyai tambahan dalam hal bagian bola dalam yang diperbarui. Nike mengklaim kalau bola ini memberikan sentuhan dan rasa yang optimal. Kehadiran panel Aerowtrac menghadirkan bola yang akurat saat melambung.
Nike Merlin 2018/2019
Bola yang akan digunakan pada musim ini, memang berbeda ketimbang bola musim sebelumnya. Yang paling jelas adalah jumlah panel yang hanya empat buah. Apa pengaruhnya? Lebih sedikit panel berarti lebih sedikit titik keras. Ini membuat bola Nike Merlin punya banyak titik lembut yang membuat pemain bisa menendang dengan lebih bersih.