Pada bagian pertama, kami menceritakan lima pesepakbola yang pensiun dan beralih ke olahraga lain. Mulai dari Eric Cantona yang pindah ke sepakbola pantai. Ada pula Fabien Barthez yang menjadi pereli. Kini, kami menyajikan lima pesepakbola lain mulai dari Toni Fritsch yang pindah ke Football hingga Jerzy Dudek yang menjadi pembalap.
-
Toni Fritsch
Namanya mungkin tidak terlalu dikenal di dunia sepakbola, meski sempat membawa klub papan atas di negaranya Austria, Rapid Vienna meraih tiga trofi juara liga dan dua juara Piala Austria. Karier Toni Fritsch yang bermain sebagai striker, termasuk di tim nasional Austria pun hanya berlangsung singkat selama delapan musim, sebelum dia beralih ke dunia American football di usia 26 tahun pada 1971.
Keputusan itu ternyata tepat. Dia direkrut Dallas Cowboys, salah satu klub American football, karena punya bakat sebagai pesepakbola gaya kickers yang dibutuhkan. Fritsch sukses berkarier selama 14 tahun dalam olahraga ini, dengan memenangkan Super Bowl 1972, jadi orang Austria satu-satunya yang pernah meraih cincin kemenangan, dan terpilih masuk dalam pertandingan All Star pada 1980.
-
Adam Gemili
Adam Gemili bahkan tak sempat merasakan karier bersama tim papan atas, meskipun dia menghuni akademi Chelsea selama tujuh tahun dari usia delapan tahun hingga 2008. Kemudian, pemain yang dulu berposisi sebagai bek ini pindah ke akademi Reading, sebelum mendapat kontrak profesional dari klub League Two, kompetisi divisi empat di Inggris, Dagenham & Redbridge FC pada 2010 silam.
Sayang, Gemili tak pernah dimainkan. Sebelum terlambat, dia memutuskan beralih ke cabang atletik pada 2012 di usia 19 tahun. Ternyata keputusan itu tepat, dan dia berprestasi sebagai pelari jarak pendek. Gemili meraih medali emas Kejuaraan Eropa 2014 di kategori 200 meter dan estafet 4 x 100 meter, sebelum menjadi bagian tim Inggris saat memenangkan medali emas Kejuaraan Dunia 2017.
-
Manfred Burgsmuller
Mantan pemain internasional Jerman Barat ini dikenal sebagai legenda Borussia Dortmund dari era 1970-an. Ketika itu, sebagai gelandang, dia cukup produktif dengan selalu mengoleksi tak kurang 15 gol di liga setiap musim. Manfred Burgsmuller mencapai puncak karier bersama Werder Bremen di era 1980-an, dengan menjuarai Bundesliga Jerman 1987/1988 dan dua kali masuk final Piala Jerman.
Enam tahun setelah pensiun, Burgsmuller kembali ke lapangan. Namun, pada 1996 itu dia memilih American football; meski sudah berusia 47 tahun. Dia bermain sebagai kicker untuk tim Rhein Fire di kompetisi NFL Eropa, dan memenangkan dua gelar World Bowl. Burgsmuller pun bertahan selama enam tahun, hingga tercatat sebagai pemain American football tertua saat pensiun di usia 52 tahun.
-
Curtis Woodhouse
Pernah jadi kapten termuda sepanjang sejarah Sheffield United, ternyata tak menjamin karier bagus bagi Curtis Woodhouse. Dia membela klub itu sejak usia 17 tahun pada 1997 dan bermain dalam 121 laga selama empat musim, sebelum pindah ke Birmingham City. Woodhouse akhirnya sempat juga mencicipi persaingan di Premier League Inggris 2002/2003, namun hanya dimainkan dalam tiga laga.
Selanjutnya, sang gelandang hanya bermain di kompetisi bawah, sebelum beralih ke dunia tinju pada 2006 di usia 26 tahun; meski tetap main sepakbola secara part-time. Dalam olahraga ini, Woodhouse meraih banyak prestasi hingga terakhir kali berhasil merebut juara Inggris di kelas welter ringan pada 2014. Hingga 2017, rekornya meraih 24 kemenangan dengan 13 menang KO dalam 31 pertarungan.
-
Jerzy Dudek
Sebagai seorang kiper, Jerzy Dudek sudah mencapai puncak. Memulai karier profesional pada 1991, dia lalu mendapat kesempatan membela Feyenoord pada 1996-2001, Liverpool 2001-2007, dan Real Madrid 2007-2011 di level klub, serta tim nasional Polandia periode 1998-2013 di level internasional. Beragam trofi pun diraihnya, seperti Liga Champions 2005, serta juara liga di Belanda dan Spanyol.
Setelah pensiun dari sepakbola pada 2013, rupanya dia tetap melanjutkan karier di dunia olahraga, namun kali ini sebagai pebalap mobil. Setahun kemudian, Dudek pun berhasil menyelesaikan musim penuh pertama di Volkswagen Castrol Cup. Dia berkompetisi dalam ajang balap selama 24 jam, dan berhasil naik podium beberapa kali untuk melengkapi medali yang telah diraihnya di lapangan hijau.
-
Leon McKenzie
Kariernya mandek karena cedera, sehingga lebih banyak membela klub-klub kecil, setelah sempat membawa dua tim promosi ke Premier League Inggris; Crystal Palace pada 1996/1997 dan Norwich City pada 2003/2004. Bahkan, Leon McKenzie yang bermain sebagai striker itu sempat pula mencoba bunuh diri di usia masih 31 tahun pada 2009, karena hidupnya berantakan dan kesulitan keuangan.
Namun sang ayah, Clinton, menyelamatkan hidupnya, dan lalu mengenalkannya dengan dunia tinju. Hingga pada 2013, setelah dia benar-benar pensiun dari sepakbola, McKenzie pun naik ke ring tinju di kelas menengah super. Dia berhasil menang dalam debutnya, dan meraih delapan kemenangan dalam sembilan pertarungan pertama, hingga menyabet sabuk Internasional Masters pada 2015.