Ada banyak pemain bintang kelas dunia yang sudah pernah membela Manchester United sepanjang sejarah sejak 1878, atau 140 tahun silam, dan kemudian berganti nama seperti sekarang ini pada 1902. Para pemain berkualitas itu pula yang membesarkan nama The Red Devils sebagai salah satu tim tersukses di Eropa dengan meraih berbagai trofi bergengsi, baik di level domestik dan regional.
Di antara banyak pemain bintang tersebut, ternyata ada pula beberapa yang kemudian malah dijual United; mungkin karena terlibat permasalahan, atau salah menilai bakatnya, dan juga karena tidak sanggup lagi menolak tawaran menggiurkan dari klub lain. Namun, meskipun begitu, setidaknya ada lima pemain yang diyakini membuat tim Setan Merah menyesal telah melepas mereka di masa lalu.
-
Johnny Giles
Ditempa di akademi United selama setahun setelah dibawa dari klub lokal Irlandia, Stella Maris pada 1956, ternyata Johnny Giles gagal berkembang di tim senior. Namun, ketika mendapatkan promosi usianya memang masih 17 tahun. Dia sempat bertahan selama enam musim dengan 115 penampilan dan 13 gol, sebelum hengkang pada 1963 setelah mengantarkan The Red Devils meraih trofi Piala FA.
Sir Matt Busby melepasnya ke Leeds United yang ketika itu tengah terpuruk di divisi dua. Tapi siapa sangka, Giles yang diandalkan di lini tengah membawa timnya menjadi juara dan promosi ke level tertinggi hingga jadi rival United. Sang gelandang pun sukses membawa Leeds memenangkan dua trofi First Division dan lima trofi lainnya dalam 12 musim, hingga menembus Piala Champions 1975.
-
Peter Beardsley
Kisah pemain ini disebut-sebut selalu menghantui United, setelah gagal mengembangkan bakatnya pada 1982. Saat itu, Peter Beardsley masih berusia 21 tahun. Sebagai penyerang, dia sempat tampil memukau bersama tim Kanada, Vancouver Whitecaps, dengan menyarangkan 20 gol dalam 48 laga selama dua tahun. Itu yang membuat tim Setan Merah meminangnya dengan biaya 250 ribu paun.
Sayang, Ron Atkinson gagal memanfaatkan bakatnya, dengan hanya sekali menurunkannya di laga Piala Liga Inggris 1983. Namun, setelah bergabung ke Newcastle United, klub yang pernah dihuninya saat remaja, Beardsley malah menjelma jadi striker menakutkan di Inggris. Dia pun ikut berkontribusi menggagalkan United meraih trofi liga 1988 dan 1990, dengan mengantarkan Liverpool jadi juara.
-
David Beckham
Gelandang kanan ini bisa disebut sebagai ‘anak emas’ United di era 1990-an, setelah periode Eric Cantona. David Beckham lahir dari akademi The Red Devils dalam salah satu generasi terbaik yang dikenal sebagai Class of ’92. Dia pun turut membawa Manchester merah meraih enam trofi juara liga, dan kemudian menggondol treble winners setelah memenangkan Liga Champions 1998/1999.
Namun, perseteruannya dengan Sir Alex pada awal 2003, akhirnya membuat Beckham tercampak. Dia pun bergabung dengan Real Madrid selama empat musim, sebelum terbang ke Amerika Serikat untuk LA Galaxy dan sempat pula dipinjamkan ke AC Milan, sebelum pensiun bersama Paris Saint-Germain pada 2013. Banyak fans United berharap Beckham mengakhiri kariernya di Old Trafford.
Baca juga: Sejarah Konflik Pemain vs Manajer di Manchester United: David Beckham
-
Cristiano Ronaldo
Menemukan bakat Cristiano Ronaldo di Portugal saat masih berusia 18 tahun jadi salah satu momen yang paling membanggakan dalam karier Sir Alex sebagai pelatih legendaris The Red Devils. Manajer asal Skotlandia itu pun berhasil membesarkan nama sang pemain hingga jadi pemain terbaik dunia, dan kemudian memberikan United tiga trofi juara liga, satu Liga Champions, serta lima trofi lainnya.
Setelah itu, Manchester merah tidak mampu menahan kepergiannya ke Madrid pada 2009, dengan status sebagai pemain termahal dunia. Ronaldo kemudian malah jauh lebih sukses; mengantarkan timnya menjuarai Liga Champions empat kali, serta meraih 11 trofi lainnya, dan memenangkan lima Ballon d’Or, melengkapi satu penghargaan yang telah diraih saat masih bersama United pada 2008.
Baca juga: Arti Cristiano Ronaldo untuk Liga Spanyol
-
Paul Pogba
Tim Setan Merah kembali mengulang kesalahan pada masa lalu, dengan melepas salah satu pemain berbakat dari akademi. Adalah Paul Pogba, yang dibiarkan pergi tanpa biaya ke Juventus pada 2012, setelah sempat dua musim menghuni tim senior. Tanpa diduga, raksasa Italia itu ternyata mampu mengeluarkan semua kemampuan sang gelandang, hingga menjadi pemain kelas dunia di usia muda.
Pogba masih 20 tahun saat menggondol scudetto Serie A Italia pada 2013, dan mengulangnya hingga empat musim beruntun. Selain itu, Juventus juga dibawa meraih empat trofi lain. United beruntung bisa memulangkannya pada 2016, setelah jadi top assist provider pada musim terakhir di Italia. Tapi, pembelian Pogba dengan label pemain termahal dunia malah membuat The Red Devils dapat cibiran.
Baca juga: Ego yang Menghambat Perdamaian Pogba dan Mourinho