7 Klausul Kontrak Aneh: Dari Jet Pribadi Sampai Kelab Malam

Di kompetisi top Eropa, terkadang nilai transfer tidak ditunjukkan kepada publik. Namun, jurnalis sering punya informan dari dalam klub yang membuat nilai transfer sang pemain bisa dikira-kira.

Nah, kalau nilai transfer saja sudah ditutup bagaimana dengan kontrak pemain yang semestinya lebih tertutup lagi. Akan tetapi, kalau soal gaji biasanya akan muncul dalam laporan tahunan klub, sehingga publik bisa mencari tahu dalam laporan tersebut.

Di kontrak pemain juga biasanya menerapkan klausul mulai dari yang umum sampai yang khusus. Klausul yang paling standar adalah klausul pelepasan, di mana pemain berhak pindah andai membayar nilai tertentu pada klub. Atau dalam kata lain, ia membeli sisa kontraknya. Klausul umum lainnya adalah klausul pembelian kembali, di mana klub bisa membeli pemain yang sudah dijual dengan nilai tertentu tergantung yang disebutkan dalam kontrak.

Akan tetapi, ada pula klausul khusus yang bersifat pribadi. Klausul ini biasanya hanya ada dalam kontrak pemain tersebut, dan tidak ada di kontrak pemain lain. Dikutip dari Colossus Bets, setidaknya ada delapan klausul unik yang dimiliki para pesepakbola. Berikut kami sajikan daftarnya untuk Anda.

  1. Klausul Kelakuan Baik Mario Balotelli

Mario Balotelli punya bakat hebat. Akan tetapi, ia dikenal sebagai si bengal. Kelakuannya memusingkan klub yang merekrutnya. Ia tak segan melakukan “pemberontakan” pada pelatihnya.

Tidak sedikit kesebelasan yang pikir panjang sebelum merekrut Balo. Ia punya kemampuan mencetak gol. Namun, faktor non-teknis ditakutkan akan menghambat perkembangan, atau malah merusaknya.

Saat direkrut Liverpool pada Agustus 2014, Balotelli punya beban berat. Soalnya, di saat yang sama, The Reds melepas Luis Suarez dan seolah menjadikan Balotelli sebagai penggantinya. Liverpool tahu kalau transfer itu berisiko besar. Untuk memagari Balotelli melakukan hal-hal aneh, maka mereka menyertakan klausul khusus dalam kontrak Balo.

Klausul tersebut adalah Balotelli harus berperilaku baik. Kalau tidak, klub berhak mengeluarkannya. Entah ada pengaruhnya atau tidak, tapi striker berkebangsaan Italia itu hanya mencetak empat gol dari 28 penampilan di semua penampilan. Ia pun dianggap sebagai rekrutan terburuk pada tahun itu.

  1. Klausul Anti-Terbang Dennis Bergkamp

Cerita Dennis Bergkamp ini mungkin sudah termahsyur di kalangan penikmat sepakbola. Ia punya julukan “The Non-Flying Dutchman” yang merupakan antisesi dari julukan “The Flying Dutchman”. Alasannya, tentu saja karena ia takut terbang dengan pesawat.

Bergkamp merupakan salah satu rekrutan terbaik Arsenal, bahkan dianggap sebagai legenda The Gunners. Untungnya, ia berkarier di Inggris, di mana mayoritas pertandingan bisa dijangkau lewat jalur darat. Soalnya, ia benar-benar takut untuk terbang.

Sayangnya, hal ini tak berlaku untuk pertandingan Eropa. Apalagi, Inggris merupakan daratan terpisah dari Eropa. Meski bisa menggunakan kereta api lewat Terowongan Channel, tapi tetap saja memakan waktu.

Untuk itu, ia punya klausul dalam kontraknya yang menyatakan kalau dia tidak harus pergi bersama klub andai penerbangan hanya satu-satunya cara menuju tempat tersebut! Ketakutan Bergkamp untuk terbang, pernah kami tulis di sini, termasuk alasan mengapa ia begitu takut naik pesawat.

Baca: Dennis Bergkamp dan Ketakutan Untuk Terbang

  1. Klausul Anti-Gigitan Luis Suarez

Saat bergabung dengan Barcelona pada 2014, ada kontroversi besar yang dilakukan pemain berkebangsaan Uruguay ini. Soalnya, di Piala Dunia 2014, ia melakukan hal aneh: menggigit bahu lawannya!

Ternyata ini bukan pertama kali Suarez melakukan hal konyol tersebut. Pada 2010, saat masih bermain untuk Ajax Amsterdam, ia juga pernah dihukum tak bermain di tujuh pertandingan setelah menggigit pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal, di bahu.

Untuk itu, Barcelona disebut menambahkan klausul “dilarang menggigit” dalam kontrak Suarez. Meski demikian, Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, menyanggah kalau ada klausul semacam itu.

Ya memang klausul yang aneh, tapi untuk jaga-jaga tidak ada salahnya, bukan?

  1. Giuseppe Reina Ditipu Klausul Rumah

Saat menyusun kontrak untuk Giuseppe Reina, Arminia Bielefeld sudah pasti kebingungan. Soalnya sang pemain meminta dibangunkan rumah baru buatnya setiap tahun selama ia berada di klub. Akan tetapi, Arminia akhirnya menyetujui klausul tersebut.

Mengapa? Bukan karena Reina hebat banget di depan gawang, tapi karena Arminia melihat celah dalam klausul tersebut. Celah tersebut adalah Reina tidak menyebutkan secara jelas dan detail mengenai ukuran rumah yang diminta. Ini membuat Arminia membuatkan rumah dari lego setiap tahunnya buat Reina.

  1. Matija Nastasic dan Klausul Harus Sepatu Adidas

Ada yang aneh dari klausul kontrak Nastasic ketika ia direkrut Schalke pada 2015. Nastasic harus menggunakan sepatu Adidas. Padahal, biasanya soal apparel, klub membebaskannya pada pemain.

Namun, Nastasic melihat celah dalam klausul tersebut. Di mana, pemain Schalke boleh tak menggunakan sepatu Adidas karena alasan medis. Kalau tidak ada bukti, pemain akan bertanding dan berlatih dengan sepatu Adidas.

Hebatnya, Nastasic mendapatkan surat pengecualian secara medis dan bisa menggunakan sepatu NikeJET  sepanjang kariernya di Gelsenkirchen.

  1. Klausul Jet Pribadi Samuel Eto’o

Saat pindah ke mantan klub kaya Rusia, Anzi Makhachkala, Samuel Eto’o menerapkan klausul khusus di mana ia meminta klub menyediakan jet pribadi buatnya untuk berpergian.

Apa yang dilakukan Eto’o terlihat sesuai dengan statusnya sebagai pemain dengan gaji tertinggi saat itu. Anzi membayar Eto’o senilai 20 juta paun permusimnya!

Apa alasan Eto’o meminta jet pribadi? Ini karena Eto’o ingin tinggal di Moscow, sementara Anzi terletak di Makhachkala yang terletak 1700-an kilometer dari ibu kota Rusia tersebut. Kalau lewat jalur darat, bisa menghabiskan satu hari penuh, sementara dengan pesawat hanya 2 jam 25 menit.

  1. Klausul Kelab Malam Ronaldinho

Sebagai seseorang yang cinta dengan gemerlapnya malam, sulit bagi Ronaldinho untuk selalu dipermasalahkan saat ketahuan party di klub. Ini yang membuatnya menerapkan klausul khusus saat pindah dari AC Milan ke Flamengo pada 2011.

Dalam klausul tersebut, Ronaldinho meminta Flamengo agar dalam kontraknya, ada klausul yang mengizinkannya pergi ke kelab setiap dua kali seminggu, tanpa kena denda atau larangan lainnya.

Goyang bang!