Sejak awal musim 2017/2018 ini, ada 53 pesepakbola Islam Muslim yang berkarier di Premier League Inggris, seperti dilansir Top Islamic, meski jadi minoritas di Eropa. Sejak digelar musim 1992/1993, setelah berubah dari First Division, memang sudah ada pemain Muslim yang bermain; gelandang Nayim atau Mohammed Ali Amar asal Spanyol di skuat Tottenham Hotspur, sebelum pindah di akhir musim. Hingga dewasa ini, sekitar 50-an pemain Muslim berlaga di Premier League setiap musim.
Setelah akhir transfer musim dingin 2018, masih ada 48 yang bertahan, dikutip dari Transfermarkt. Ligalaga.id sudah mencoba membentuk ‘The Moslem Dream Team’ yang berlaga di Premier League. Yakni, Asmir Begovic (kiper); Shkodran Mustafi, Antonio Rudiger, Mamadou Sakho (belakang), Emre Can, N’Golo Kante, Paul Pogba, Mesut Ozil (tengah), serta Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Islam Slimani (depan). Namun, masih bisa dibentuk satu lagi ‘The Moslem Dream Team’ sebagai cadangan.
Lini Belakang
Untungnya ada dua kiper Muslim di Premier League musim 2017/2018. Selain Begovic dari Bosnia, ada pula Eldin Jakupovic berkebangsaan Swiss; meski dia juga berasal dari negara yang sama dengan rekannya itu. Penjaga gawang berusia 33 tahun ini sekarang berstatus sebagai kiper ketiga Lesicester City sejak direkrut di musim panas 2017.
Musim lalu dia membela Hull City; masih di Premier League, sebagai kiper utama meski sempat duduk di bangku cadangan dalam 16 pertandingan. Tiga bek akan membantu mengawal lini belakang dalam tim ini; Kurt Zouma, Sead Kolasinac, dan Benjamin Mendy.
Sebenarnya Kolasinac dan Mendy sama-sama bek kiri. Namun, dalam formasi ini mereka akan jadi full-back. Keduanya pun sama-sama menjalani musim debut di Premier League. Kolasinac di Arsenal, meski tak selalu jadi pilihan pertama dan lebih sering main sebagai gelandang kiri.
Sedangkan Mendy malah gagal bersaing di Manchester City setelah musim lalu jadi bintang di AS Monaco. Sementara, Zouma jadi bek andalan Stoke City dalam masa peminjaman dari Chelsea. Jika pilihan ini tak cocok, Mendy bisa diganti centre-back Watford FC Younes Kaboul, meski dia juga jarang bermain musim ini.
Lini Tengah
Seperti dijelaskan dalam artikel sebelumnya, ada banyak gelandang Muslim di Premier League saat ini. Bahkan, penggawa untuk tim cadangan ini pun termasuk bintang di klub masing-masing. Mereka adalah defensive midfielder Chelsea Tiemoue Bakayoko, serta duo gelandang Manchester City Yaya Toure dan Ilkay Gundogan.
Nama pertama, meski baru dipinang dari Monaco di musim panas 2017, namun mendapat banyak kesempatan tampil. Sedang Toure sudah tersisih dan akan segera dibuang, karena kontraknya tidak diperpanjang City dengan alasan usianya yang sudah mencapai 34 tahun.
Sementara Gundogan juga belum bisa menjadi pilihan pertama, setelah mengalami cedera panjang di muesim debutnya 2016/2017, setelah diboyong dari Borussia Dortmund yang telah membesarkan namanya. Dari ketiga gelandang ini, kondisi Toure dan Gundogan mungkin paling diragukan.
Maka jika dibutuhkan pengganti, ada pilihan pemain tengah Manchester United Marouane Fellaini meski ke-Islam-annya masih diperdebatkan, dan juga Granit Xhaka yang merupakan jenderal permainan Arsenal, serta duo gelandang murni milik Tottenham Hotspur Moussa Sissoko dan Mousa Dembele.
Lini Depan
Oleh karena stok gelandang serang yang tak memadai, maka tim ini akan mengandalkan lini sayap untuk membangun serangan. Winger Leicester asal Aljazair yang tengah diburu tim Manchester biru, Riyad Mahrez akan jadi tumpuan di sektor kanan.
Sejak datang ke Inggris pada Januari 2014, dia pun berkembang luar biasa. Ia menjuarai level kedua Liga Inggris Championship League 2013/2014 dan Premier League 2015/2016 di mana dirinya mencetak 17 gol. Di kiri, ada Andre Ayew yang baru meninggalkan West Ham United untuk kembali ke mantan klubnya, Swansea City pada Januari 2018.
Untuk juru gedor, memang tak ada penyerang Muslim berkualitas tinggi di Premier League. Bahkan, ’The Moslem Dream Team’ seperti yang diulas di artikel sebelumnya pun hanya punya pilihan Islam Slimani sebagai bomber utama. Sedangkan tim cadangan ini akan memasang striker Swansea Jordan Ayew dan Oumar Niasse dari Everton sebagai duet di lini depan.
Sebagai catatan, nama penyerang pertama adalah adik kandung winger kiri di tim ini, yang pernah sama-sama sukses ketika mengawali karier di klub Ligue 1 Prancis Olympique Marseille, sebelum mereka hijrah ke Inggris pada 2015 lalu.