Kabar mengejutkan datang dari kesebelasan negara Kroasia pada Piala Dunia 2018. Jelang melawan Argentina, mereka memutuskan untuk memulangkan strikernya, Nikola Kalinic. Pemain AC Milan ini dipulangkan karena menolak untuk bermain saat Vatreni (julukan Kroasia) mengalahkan Nigeria pada pertandingan pertama.
Punggung yang masih sakit menjadi alasan Kalinic menolak untuk bermain. Meski begitu, Zlatko Dalic selaku pelatih Kroasia tidak percaya dengan alasan tersebut yang membuat Kalinic kemudian dipulangkan.
Kejadian yang menimpa Kalinic ini menjadikan dirinya sebagai pemain kesekian yang dipulangkan saat atau jelang Piala Dunia. Berikut beberapa nama lainnya yang pernah mengalami nasib serupa mantan pemain Fiorentina ini.
Baca juga: Terbuangnya Nikola Kalinic dari AC Milan dan Kroasia
Uli Stein (Piala Dunia 1986) dan Stefan Effenberg (Piala Dunia 1994)
Tidak ada yang meragukan kapasitas seorang Stefan Effenberg sebagai seorang gelandang. Ia punya kepemimpinan yang bagus, mental yang tangguh, serta fisik yang sangat kuat. Akan tetapi, pada gelaran Piala Dunia 1994, Effe berulah yang mengakibatkan dirinya dipulangkan oleh tim nasional.
Jerman menang 3-2 dari Korea Selatan. Akan tetapi, skor tersebut terjadi setelah Der Panzer unggul 3-0 terlebih dahulu. Banyak yang berandai-andai kalau saja waktu pertandingan bisa lebih panjang maka Jerman besar kemungkinan akan kalah.
Pada menit ke-75. Effe diganti oleh Thomas Helmer. Penampilannya dianggap mengecewakan sehingga memancing para penonton untuk menyorakinya. Ia terpancing dengan olok-olok tersebut, terlebih saat itu suhu udara mencapai 35 derajat. Effe kemudian mengacungkan jari tengah kepada penonton yang hadir. Terkejut dengan tingkah Effenberg, Berti Vogts selaku pelatih Jerman memutuskan untuk memulangkan Effenberg. Insiden ini menjadi awal dari berakhirnya karier eks Fiorentina tersebut di tim nasional.
“Saya minta maaf atas kelakuan saya, tapi saya tidak menyesal melakukan itu. Saya bertarung untuk Jerman agar bisa lolos ke fase berikutnya tapi mereka menyuruh saya untuk keluar. Cuaca juga sangat panas yang membuat saya tidak bisa berpikir dengan baik,” ujarnya seperti dilansir laman resmi UEFA.
Kejadian seperti ini pernah terjadi delapan tahun lalu. Pelakunya kali ini adalah penjaga gawang ketiga Uli Stein. Saat itu Stein menyebut pelatih mereka yaitu Franz Beckenbauer sebagai orang yang layak untuk ditertawakan.
Roy Keane (Piala Dunia 2002)
Setelah 1994, Republik Irlandia kembali melangkah ke putaran final Piala Dunia yang saat itu diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang. Jelang turnamen dimulai, Federasi Sepakbola Irlandia (FAI) menjadikan Saipan, sebuah kepualauan di Mariana Utara sebagai tempat berlatih mereka sebelum berangkat ke Jepang.
Akan tetapi, keputusan FAI mendapat pertentangan dari Keane. Ia menganggap fasilitas latihan di Saipan seperti tempat parkir. Hal ini sempat membuat Keane marah dan kembali lagi ke Manchester United sebelum diperintahkan oleh Sir Alex untuk kembali lagi ke Saipan.
Sesampainya di Saipan, keadaan justru semakin runyam. Saat diwawancarai oleh Irish Times, mantan pemain Nottingham Forest ini justru memaki Mick McCarthy yang saat itu adalah manajernya.
“Dia (McCarthy) adalah pembohong. Saya tidak menilaimu sebagai seorang pemain dan bukan pula sebagai seorang manajer. Dan saya juga tidak menganggap dirimu sebagai pribadi yang baik,” ujar Keane dalam wawancara penuh umpatan selama 10 menit tersebut.
Pertemuan darurat pun dilakukan. McCarthy memutuskan untuk tidak membawa Keane. Menariknya, tanpa Keane Irlandia jutru dapat melangkah ke babak 16 besar sebelum disingkirkan Spanyol pada adu penalti.
Zlatko Zahovic (Piala Dunia 2002)
Kekalahan Slovenia dari Spanyol 3-1 pada pertandingan pertama membawa masalah ketika Zahovic digantikan pada babak kedua pertandingan. Si pemain yang merasa tidak terima kemudian mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada pelatihnya, Srecko Katanec. Kejadian ini membuat pemain kelahiran Maribor tersebut dipulangkan di tengah-tengah Piala Dunia.
“Saya akan pergi sekarang. Dengan ketidakhadiran saya maka tidak akan ada masalah lagi,” ujar Zahovic seperti dilansir Guardian.
Entah ada hubungannya atau tidak, namun ketidakhadiran Zahovic membuat lini serang Slovenia tidak berdaya. Mereka hanya sanggup membuat dua gol dan tidak meraih satu poin pun.
Nicolas Anelka (Piala Dunia 2010)
Saat jeda babak pertama antara Prancis melawan Meksiko, Nicolas Anelka diberitakan mengucapkan kata-kata tidak pantas kepada pelatih mereka, Raymond Domenech. Peristiwa ini menjadi awal mula dari kehancuran Les Blues di Afrika Selatan. Anelka sendiri pun menolak untuk meminta maaf.
Pemain Chelsea tersebut kemudian dipulangkan kembali ke negaranya. Kejadian ini membuat para pemain Prancis, yang saat itu dipimpin oleh Patrice Evra, menolak untuk berlatih. Hal ini berpengaruh kepada performa mereka di pertandingan terakhir ketika dikalahkan oleh Afrika Selatan. Pengusiran Anelka membawa hukuman lain yaitu 18 bulan hukuman untuk mantan pemain Real Madrid tersebut.
Willie Johnston (1978) dan Diego Maradona (1994)
Nama pemain Skotlandia, Willie Johnston menjadi pemain pertama sepanjang sejarah Piala Dunia yang dipulangkan di tengah turnamen tersebut berlangsung. Setelah Skotlandia bertanding melawan Peru, Johnston gagal melewati tes doping karena dalam tubuhnya terdapat zat berbahaya yang disebabkan obat alergi yang diminumnya.
Kejadian serupa terjadi 16 tahun kemudian di Piala Dunia Amerika Serikat 1994. Kali ini menimpa Diego Maradona. Setelah mengalahkan Nigeria, dirinya dipulangkan karena gagal dalam tes doping. Maradona diketahi mengonsumsi efedrin yang masuk dalam zat yang dilarang oleh FIFA.