Berbagai laporan mengatakan bahwa Real Madrid telah mencapai kesepakatan dengan gelandang asal Prancis, Adrien Rabiot, untuk mendarat di Santiago Bernabeu pada musim panas 2019. Kontrak Rabiot di Paris Saint-Germain (PSG) memang memasuki masa-masa terakhirnya. Ia bisa didatangkan kesebelasan manapun secara gratis di musim panas.
PSG bahkan kabarnya telah siap kehilangan Rabiot dan mendekati gelandang Manchester United, Ander Herrera sebagai pengganti. Namun menurut Marca, Real Madrid tak berminat mendatangkan Rabiot.
“Canal+ mengatakan bahwa Real Madrid telah mencapai kesepakatan dengan Rabiot. Tapi sepengetahuan sumber Marca, Los Blancos sama sekali tak tertarik dengan gelandang itu. Sekalipun Zinedine Zidane bisa mendatangkannya secara gratis di musim panas,” tulisnya.
Jika ada media Spanyol yang bisa diandalkan untuk kabar-kabar tentang Los Blancos, Marca adalah jawabannya. Mengingat mereka adalah media yang memiliki paham sama dengan Jenderal Franco dan ‘menolak’ keberadaan Barcelona serta Athletic Bilbao karena alasan politik.
Melihat lini tengah yang dimiliki Zidane, Rabiot sebenarnya punya peluang untuk mengisi tempat utama. Toni Kroos dan Luka Modric sudah tidak lagi muda. Keduanya juga tengah dikaitkan untuk hengkang musim depan. Modric ditawarkan ke Inter Milan dan Kroos jadi rebutan Manchester City serta United.
Namun, Rabiot lebih mirip dengan Casemiro. Perusak serangan lapangan dan sesekali ikut membangun skema penyerangan bagi timnya. Pada musim 2018/19, Casemiro tidak punya pengganti sepadan. Marcos Llorente yang satu posisi dengan gelandang asal Brasil tersebut masih dianggap kurang layak untuk menjadi penyeimbang lini tengah Los Blancos.
Rabiot bisa menjadi pelapis Casemiro. Sialnya, pelapis jelas bukan tempat yang diinginkan oleh pemain bergambung gelombang itu. Selama musim 2018/19, dirinya sudah gerah di bangku cadangan PSG. Alhasil ketika ditawari kontrak baru, Rabiot menolak dan memaksa untuk pindah.
PSG menawarkan kontrak baru kepada Rabiot sebanyak empat kali dan semuanya ditolak. Gaji tujuh juta euro per tahun tak membuat dirinya senang. PSG sampai disebut mengusir Rabiot dari ruang ganti karena menolak kontrak tersebut.
Rabiot Si Pemberontak
Foto: ESPN
Akar masalah dari masa depan Rabiot adalah sikapnya yang merasa terlalu hebat dan layak bermain di tim utama, apapun alasannya. Dia bahkan pernah menolak tim nasional Prancis hanya karena ditaruh sebagai pelapis oleh Didier Deschamps.
“Rabiot adalah pemain yang luar biasa. Tapi reaksinya mengecewakan, dirinya menyulitkan diri sendiri,” kata Deschamps. “Saya tak menutup pintu baginya, tapi dia harus menjawab keraguan. Terlepas apapun yang terjadi di luar lapangan. Selama masih bersikap seperti sekarang, saya tak akan memanggilnya,” lanjut nakhoda Les Blues.
Real Madrid asuhan Zidane terkenal harmonis. Akan tetapi, mantan kapten tim nasional Prancis itu juga ogah menampung Rabiot yang memiliki sikap memberontak. Lihat saja kasus Matteo Kovacic. Kini membela Chelsea sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid, gelandang Kroasia itu enggan kembali ke Bernabeu karena Zidane. Begitu juga dengan Zidane yang tidak menginginkannya pulang ke Kota Madrid.
Melihat hal ini, Rabiot tidak akan kerasan di Real Madrid. Hanya ada dua cara masuk akal untuk menyelamatkan karier masa depan gelandang kelahiran 3 April 1995 itu. Ditangani pelatih dengan tangan besi seperti Jose Mourinho, atau pindah ke kesebelesan yang punya nilai sentimental bagi dirinya.
Mourinho terlatih menangani pemain-pemain nakal seperti Mario Balotelli dan Marko Arnautovic. Dia bisa membuat Rabiot sadar dan mengubah persepsi tentang sepakbola.
Rumah Bagi Pemberontak
Foto: Daily Mail
Pemain nakal seperti Balotelli sekalipun lemah jika bicara soal kedekatan hati mereka dengan kesebelasan tertentu.
Antonio ‘Peterpan’ Cassano yang selalu banyak ulah terlepas dari usianya saja punya tempat khusus untuk Sampdoria di hatinya. “Saya ingin kembali ke Sampdoria, dan mungkin mendapat tempat di tim nasional untuk Piala Eropa 2016,” ungkap Cassano.
Sampdoria sendiri sudah menyiapkan kepulangan Cassano sejak 2012. “Dia bahagia di klubnya saat ini. Namun apabila dia rela menurunkan angka gajinya, kami siap memberi tawaran,” kata Presiden Il Samp, Edoardo Garrone.
Kesepakatan akhirnya tercipta pada musim panas 2015. Cassano kembali menggunakan seragam Sampdoria selama dua musim sebelum pindah ke Hellas Verona. Hal serupa juga terjadi kepada Super Mario. Balotelli mengaku ingin membela Brescia di masa depan.
Massimo Cellino selaku Presiden Brescia pun membuka pintu untuk Mario Balotelli sembari menatap Serie-A 2019/20 bersama Biancoazzurri. “Kami akan selalu membuka pintu untuk Mario Balotelli. Dana bisa disesuaikan. Kehadirannya di dalam skuad, Brescia bisa kembali jadi tim yang ditakuti seperti dulu,” kata Cellino.
Rabiot diincar banyak kesebelasan dari luar Prancis. Mulai dari Barcelona, Liverpool, hingga Arsenal disebut sebagai peminat jasanya. Tapi hanya satu kesebelasan yang memiliki nilai sentimental untuk Rabiot: Manchester City.
Menurut Sean Kearns dari Metro, Rabiot pun tidak pernah lupa dengan Manchester City. “Dulu Manchester City sebenarnya ingin mempertahankan Rabiot. Namun Rabiot rindu Prancis, akhirnya ia dilepas ke Pau FC. The Citizens mengusahakan kepulangan itu bagi Rabiot dan ia tidak pernah lupa akan bantuan itu,” tulis Kearns.
Pep Guardiola juga sudah sempat bertemu dengan Rabiot. Jika pada akhirnya gelandang Prancis itu kembali ke Manchester, mungkin ia bisa menjawab keraguan Deschamps. Jadi tim utama atau tidak bukan masalah, karena Manchester City adalah rumahnya. ‘Rumah’ adalah tempat paling bagus untuk memulai sesuatu dan mungkin masuk ke tim nasional.