Premier League akan dimulai hanya dalam hitungan hari. Klub-klub semestinya sudah menyiapkan diri sebaik-baiknya. Baik mempersiapkan pemain untuk musim depan atau taktik yang digunakan. Bagi klub-klub dengan finansial besar, belanja jelas menjadi agenda wajib mereka. Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea, jelas ingin memperbaiki dari apa yang kurang musim lalu.
Sedangkan klub-klub yang berada di papan tengah dan bawah, jelas juga berbenah. Tentu mereka ingin prestasi lebih baik dibandingkan musim lalu atau setidaknya stabil di Premier League. Sedangkan mereka yang berada di papan bawah, harus membunyikan alarm tanda bahaya apabila mereka tidak melakukan perubahan sama sekali.
Lalu bagaimana dengan klub-klub promosi seperti Wolverhampton Wanderers, Cardiff City, dan Fulham?
Wolverhampton Wanderers misalnya menghabiskan total 50 juta Euro di bursa transfer. Wolves mendatangkan nama besar seperti Joao Moutinho dari Monaco, Rui Patrcio dari Sporting Lisbon, dan Diogo Jota dari Atletico Madrid. Cardiff City mungkin terlihat pelit dengan hanya belanja total 37 juta Euro sejauh ini. Lalu bagaimana dengan Fulham?
Fulham merupakan klub yang paling boros sejauh ini dengan 78 juta euro. Agresifnya Fulham di bursa transfer, menunjukkan ambisi besar mereka bukan sekadar untuk bertahan. Setidaknya mereka berambisi mengembalikan nama besar mereka yang sedikit tenggelam dalam beberapa musim terkahir.
Skuat Mewah dan Ambisius
Fulham memang tampak sangat serius mempersiapkan musim ini. Keseriusan ini diusung oleh Manajer Fulham, Slavisa Jokanovic, juga didukung Presiden Fulham, Shahid Khan. “Kami tidak hanya ingin sekadar bertahan. Kemenangan merupakan target kami,” kata Khan.
Transfer pertama Fulham, Jean Michael Seri, bukanlah pemain sembarangan. Mantan gelandang OGC Nice ini sudah lama menjadi incaran beberapa klub besar seperti Duo Manchester, Barcelona, dan Arsenal. Fulham pun harus menebus Seri dengan harga 30 juta Euro. Selain itu, Aleksandar Mitrovic juga dipermanenkan senilai 22 juta Euro dari Newcastle United.
Baca juga: Jean Michael Seri, Gelandang Potensial Penerus Michael Carrick
Kebijakan transfer yang ambisius ini juga diikuti kehati-hatian agar semuanya tepat guna. Dilansir dari The Guardian, Fulham belajar dari kesalahan mereka pada 2014 lalu di mana transfer yang dilakukan begitu terburu-buru dan cenderung tidak efektif.
Shahid Khan dengan hati-hati melakukan pembelian pemain yang dianggap tepat dan sesuai untuk liga sekeras Premier League. Slavisa Jokanovic juga memiliki visi yang sama untuk membeli pemain kualitas dunia yang bisa bersaing di Premier League. Harga yang ditawarkan harus sesuai dengan kualitas yang didapatkan.
Selain Seri dan Mitrovic, ada nama Maxime Le Marchand, Alfie Mawson, dan peraih gelar Piala Dunia 2014, Andre Schurrle, yang didatangkan Fulham. Semuanya memang sesuai kebutuhan.
Seri berperan sebagai gelandang yang bisa mendistribusikan bola dalam berbagai posisi. Mitrovic merupakan striker yang kuat dan cepat. Maxime Le Marchand merupakan bek tangguh yang diharapkan bisa menjawab rapuhnya lini belakang musim lalu. Selain itu posisi dari Marchand dan Mawson yang bisa dipindah menjadi gelandang atau bek sayap menjadi nilai tambah.
Andre Schurrle yang didatangkan secara pinjaman dari Dortmund, akan melengkapi lini serang dari Fulham di sayap kiri. Sedangkan di posisi penjaga gawang, José Sambade Carreira, selaku pelatih kiper merasa kompetisi di sektor penjaga gawang masih kurang sehingga mendatangkan Fabri dari Besiktas untuk bersaing dengan Marcus Bettinelli sebagai penjaga gawang utama.
Baca juga: Keberhasilan Wolverhampton: Buah Cinta Tiongkok dan Portugal
Mendatangkan Pemain Baru, Mempertahankan Pemain Bintang
Transfer dengan dana melimpah Fulham bukanlah transfer tambal sulam. Fulham mempertahankan figur-figur penting yang menjadi kunci bagi Fulham musim lalu. Dennis Odoi, Tim Ream, Tom Cairney, dan Ryan Sessegnon, yang sempat diisukan hengkang, akan tetap berseragam putih-hitam Fulham musim ini.
Dua nama terkahir, Tom Cairney dan Ryan Sessegnon, adalah aset Fulham musim lalu. Tom Cairney didaulat menjadi kapten Fulham musim lalu. Permainan apik gelandang berusia 28 tahun ini memikat beberapa klub Premier League seperti Watford dan Crystal Palace. Cairney pun sempat diisukan akan hengkang ke Wolverhampton Wanderers. Namun hingga kini Fulham tidak melepasnya dan menyatakan bahwa Cairney tetap bersama Fulham.
Lain lagi dengan Ryan Sessegnon, jebolan akademi Fulham ini sudah menjadi perbincangan banyak pihak. Baru berusia 18 tahun, Sessegnon sudah menjadi andalan dan mengoleksi 50 penampilan lebih bersama Fulham.
Baca juga: Demi Investasi, Stadion Wembley Segera Dijual?
Sejumlah klub Premier League sempat menginginkan jasanya: Everton, Liverpool dan Manchester United, bahkan klub Bundesliga, RB Leipzig sempat memberikan tawaran resmi. Namun Fulham menolak semua tawaran, sekaligus memagari Sessegnon dengan harga tinggi dan kontrak hingga 2020.
Lalu apakah armada Slavisa Jokanovic mencapai target mereka musim ini? Akankah kebijakan klub yang berasal dari barat London ini membuahkan hasil? Fulham bukanlah tim kemarin sore di Premier League, namun Premier League bukanlah liga yang ramah bagi klub promosi. Sulit memprediksi dimanakah posisi akhir Fulham musim ini. Tapi yang pasti Cardiff City mungkin akan menjadi klub pertama yang terdegradasi musim ini.