Sebut Nama Pukki Tiga Kali

Foto: Optajoe

Pukki, Pukki, dan Pukki. Sebut secara lengkap, Teemu Eino Antero Pukki. Publik mengenalnya lebih singkat, “Teemu Pukki”. Ah, begitu banyak kata ‘Pukki’ dalam satu paragraf.

Apa boleh bikin, nama penyerang Norwich ini terlalu unik diucapkan orang Indonesia. Khususnya bahasa Batak, Banjar. dan beberapa daerah di Indonesia Timur. Kamus Besar Bahasa Indonesia pun memuat apa arti yang dimaksud. Sesuatu yang menggelitik untuk disebut komentator di TVRI yang punya daya jangkau nasional kalau menyiarkan pertandingan Norwich. Pikiran melayang ke hal lain di luar sosoknya.

Mirip pula seperti saat menyebut nama makanan khas daerah Simeulue, Aceh yang terbuat dari campuran beras dan pisang. Pada Minggu (18/8/2019), entah mengapa kata ini masuk ke jajaran Trending Topic Twitter Indonesia.

Tanpa berpikiran jorok dan ngeres, tapi memang begitu adanya. Bahkan makna konotasi kata di balik ‘Pukki’ pun bukan sesuatu yang perlu dihindari dalam keseharian atau hilang dari percakapan. Sebab di sana, siapapun mesti meletakkan rasa hormat.

Menyoal Teemu Pukki, penyerang Norwich City ini menjadi sensasi instan pada musim baru Premier League yang baru berjalan dua pekan. Teranyar, Pukki membuat hat-trick membantu Norwich meremukredamkan Newcastle United 3-1, Sabtu (17/8/2019). Menambah satu gol yang dia bukukan di laga pertama ke gawang Liverpool yang ditinggal Alisson Becker.

Silakan tengok ulang kemampuan menyelesaikan peluang khas nomor sembilan. Satu paling indah, terjadi pada gol pertamanya ke gawang Martin Dubravka. Setelah sepak pojok The Canaries mentah, lalu umpan silang lanjutan masih dibendung, Pukki yang tidak berada di tengah kotak penalti untuk duel udara, mendapati ruang kosong menyambut bola liar. Tanpa banyak kompromi, sepakan volinya mengoyak jaring gawang tim tamu.

Stadion Carrow Road berguncang mendapati lagi gol Premier League pasca absen tiga musim. Sisanya dilakukan penuh kepercayaan diri. Menempatkan derajat Norwich di atas klub yang tidak kunjung sembuh limbung milik Mike Ashley.

Total empat gol yang dia torehkan sejauh ini menempatkannya di posisi teratas top skor. Bersanding dengan pemain Manchester City, Raheem Sterling yang lebih dulu menorehkan hat-trick di pekan pembuka. Apa yang dicapai penyerang 29 tahun ini jelas istimewa, karena statusnya sebagai debutan Premier League yang membela klub promosi.

“Trigol pertamaku berseragam Norwich, sangat senang dengan capaian ini dan tiga poin. Itulah mengapa kami bertanding hari ini,” ucap Pukki mantap seperti dikutip Goal.

Memang sangat jarang pemain Norwich menciptakan hat-trick di Premier League. Terakhir terjadi pada 26 tahun lalu saat Efan Nkoku membukukan jumlah gol serupa ke gawang Everton. Pukki menjadi pemain kedua Finlandia setelah Mikael Forssell untuk Birmingham City yang mengandaskan Tottenham Hotspur musim 2007/08.

Paling keren, dia satu-satunya pemain yang sanggup mencetak empat gol dalam dua pertandingan awal karier Premier League. Ledakan cepat ini sebetulnya sudah bisa diendus sedari musim lalu. Pada musim perdananya berkarier di Inggris.

Kunci Promosi

Naik divisinya Norwich dalam waktu singkat tidak lepas dari sumbangan gelontoran gol Pukki. Penyerang Finlandia mencetak 29 gol dalam 43 pertandingan. Alhasil, gelar top skor dia boyong bersama pengakuan lain: Pemain Terbaik Divisi Championship dan Pemain Terbaik Norwich musim 2017/2018. Paling penting tentu saja, Norwich juara Divisi Championship.

Tim berjuluk burung kenari memboyong Pukki setelah melepas James Maddison ke Leicester City. Sosok Maddison yang moncer sebagai pencetak gol terbanyak tim dan kreator ulung pada semusim sebelum pindah ke The Foxes, perlu dicari pengganti sepadan. Tentu langkah yang diambil mesti kongkrit, seorang penyerang yang punya tugas pokok mendulang gol.

Jika penciptaan peluang dibebankan ke Emiliano Buendia, urusan cetak gol diberikan kepada Pukki yang datang dari tim Denmark, Brondby. Ditambah kiper berpengalaman, Tim Krul, ketiganya memberikan dampak signifikan bagi kesuksesan promosi klub perwakilan Norfolk. Bahkan hanya Buendia yang dibayar dengan uang senilai 1,5 juta paun, karena Pukki dan Krul direkrut tanpa biaya.

Baca juga: Cara Brilian Norwich “Menukar” Maddison dengan Trofi Championship

Norwich yang hanya finis di urutan ke-14 pada musim pertama pelatih Daniel Farke, mendapatkan peruntungan spektakuler semusim berselang. Si Burung Kenari hinggap di posisi teratas rimba Divisi Championship. Meredam kehebohan Leeds United bersama Marcelo Bielsa ataupun Derby County dengan Frank Lampard. Plus, tidak ada tiga tim terdegradasi di musim sebelumnya yang langsung promosi lagi.

Sosok Finlandia Selanjutnya

Nama Pukki yang unik sebetulnya sudah menarik perhatian publik sepak bola semenjak dia membela FC Schalke dalam periode 2011-2013. Dua musim di Gelsenkirchen tidak memberi peruntungan untuknya. Total hanya delapan gol liga dia buat pada 36 pertandingan Bundesliga.

Sekalipun begitu, tawaran dari raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic menyambutnya di musim 2013-14. Nasib tidak terlalu banyak berubah karena hanya tujuh gol dia kemas selama semusim penuh berseragam garis putih-hijau. Namun tentu saja, membela Celtic di era 2010-an sama artinya dengan menjuarai Liga Skotlandia.

Dia meninggalkan Skotlandia untuk mengambil satu langkah mundur bermain di Liga Denmark bersama Brondby. Dua musim awal tidak terlalu mengesankan secara capaian personal. Baru pada dua musim terakhirnya, jumlah golnya menyentuh angka dua digit.

Performa inilah yang membawanya berkesempatan membela Norwich. Skema Farke yang ofensif, memanjakan Pukki untuk berkembang. Kepercayaan yang dia bayar dengan tingginya kuantitas gol.

“Mereka (rekan setim) sering sekali mencoba menemukan posisiku. Saya sangat menikmati bermain dengan mereka,” ujarnya.

Banyak nama pemain Finlandia yang malang melintang di Premier League. Liverpool punya dua sosok legendaris, Sami Hyppia dan Jari Litmanen. Bolton Wanderers sempat dihuni kiper tangguh nan atraktif Jussi Jaaskelainen. Begitupun gawang Southampton yang dijaga Anti Niemmi.

Untuk juru gedor, Birmingham City pernah mengandalkan tugas tersebut kepada Mikael Forssell. Semuanya sudah pensiun.

Sekarang memang waktunya Norwich City dengan Teemu Pukki. Satu nama yang jangan pernah ragu diucapkan sekalipun terasa geli. Apalagi setelah dia terus menghasilkan gol penuh sensasi.

Seandainya itu membahagiakan, maka berteriaklah, “Memang mantap kau, Pukki!”.

Sumber: goal/whoscored