Berbeda dengan musim-musim sebelumnya, Liverpool tidak mengubah komposisi tim mereka untuk menjalani kampanye di 2019/2020. Jika dalam dua tahun terakhir Jurgen Klopp mengerluarkan dana lebih dari 150 juta paun untuk memperkuat kedalaman the Reds, nakhoda asal Jerman jauh berhemat untuk 2019/2020. Hingga 1 Agustus 2019, ia baru mengeluarkan 1,7 juta Pauns untuk memboyong Sepp van den Berg dari PEC Zwolle.
Menurut laporan yang beredar, van den Berg bahkan akan lebih sering tampil di tim U23 dibandingkan duet bersama Virgil van Dijk di lini belakang the Reds. Memperkuat akademi sepertinya menjadi fokus Klopp pada musim panas 2019. Bukan hanya van den Berg. Jasa pemain termuda Premier League, Harvey Elliott juga berhasil mereka amankan. Bahkan di level U18, penjaga gawang Polandia, Jakub Ojrzynski bisa didaratkan dari Legia Warsawa.
Nama Elliott jadi pemain yang paling menarik dari kumpulan pemain muda yang didaratkan the Reds. Sekalipun van den Berg disebut sebagai ‘Baby van Dijk’, Elliot digadang-gadang akan menjadi penerus Gareth Bale.
Terlepas dari kondisi Bale di Real Madrid jelang musim 2019/2020, memori yang telah ia diberikan selama membela Tottenham Hotspur terlalu manis. Dirinya merupakan pemantik utama keberhasilan the Lilywhites menjadi salah satu pesaing serius di papan atas Premier League.
Nama Elliott sebelumnya sempat dirumorkan menjadi incaran FC Barcelona, Real Madrid, dan RB Leipzig. Namun, ia memilih Liverpool, kesebelasan yang sudah diidolakannya sejak kecil.
“Bisa membela kesebelasan yang sudah saya dukung sejak anak-anak adalah sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Sekarang, saya dapat secara resmi mengatakan: Saya seorang the Reds. Saya akan berusaha sebaik mungkin membantu klub. Ini merupakan kesebelasan yang tepat untuk saya,” kata Elliott
Membuat Onar di Sosial Media
Foto: BBC
Masalahnya, baru beberapa hari bergabung dengan the Reds, Elliott sudah berbuat onar. Lewat sosial media miliknya, dia menghina penyerang Tottenham sekaligus kapten tim nasional Inggris, Harry Kane. Hal ini kemudian membuat Elliott dikritik oleh berbagai penikmat sepakbola. Bahkan ada yang mendoakan dirinya mengalami patah kaki saat debut bersama Liverpool. Jahat!
Elliot pun meminta maaf atas hinaan yang ia arahkan pada Kane. “Saya dengan sungguh-sungguh ingin meminta maaf atas hinaan yang menjadi viral. Rekaman itu sebenarnya hanyalah sebuah lelucon untuk orang-orang terdekat,” jelas Elliott.
“Tidak bermaksud menghina siapapun. Apa yang telah saya lakukan sangat bodoh dan kekanak-kanakan. Saya sangat merasa bersalah. Rekaman itu tidak menggambarkan diri saya yang sebenarnya,” tulis Elliott di akun sosial media miliknya.
Sialnya, permintaan maaf terkadang tidak cukup. Sudah meminta maaf sekalipun, akan selalu ada yang mengingat hal ini sepanjang karier Elliott. Sekarang beban Elliott semakin besar. Bukan hanya Bale yang menghantui dirinya. Tapi juga Kane. Dengan caranya sendiri, Elliott harus bisa setara dengan Bale atau Kane di masa depan.
Modal Menjadi Pemain Besar
Bedasarkan opini orang-orang pernah ada di dekatnya selama membela Fulham, Elliott punya modal untuk meraih hal tersebut. “Ia dibekali dengan karakter yang kuat dan selalu ingin membuktikan bahwa dirinya punya kualitas sebagai pemain,” puji mantan manajer Fulham, Slavisa Jokanovic.
“Elliott adalah talenta yang luar biasa. Saya memberikannya debut di Premier League karena ia memang pantas untuk mendapatkannya,” aku Scott Parker. “Dirinya memiliki kemampuan teknis yang bagus dan bisa bertransformasi menjadi pemain kelas dunia dengan sangat mudah,” lanjutnya.
“Elliott sudah menjadi sensasi dalam beberapa bulan terakhir. Kepercayaan diri yang ia miliki sangat luar biasa untuk pemain seumurannya. Dia seperti seorang penyihir,” puji Tom Carney. “Dirinya butuh ada di tempat terbaik agar bisa menjadi seorang bintang,” tambah mantan kapten Fulham, Danny Murphy.
Peluang di Tim Senior Liverpool
Foto: TalkSport
Liverpool merupakan tempat terbaik menurut Elliott dan dirinya sudah mendapatkan hal itu. Jurgen Klopp bahwa mengatakan bahwa Elliott sudah menolak berbagai kesebelasan demi bisa bergabung dengan Liverpool.
“Saya tidak bisa mengatakan satupun hal negatif tentang anak satu itu [Elliott]. Dia bisa pergi ke mana saja dan dirinya memilih Liverpool. Sekarang pekerjaan sesungguhnya baru dimulai” kata Klopp.
Demi mendapatkan Elliott, Liverpool dan Fulham bahkan belum membicarakan soal harga. Menurut Samford Crimson, the Cottaggers meminta dana sembilan juta Pauns ke Liverpool. Tapi sepemahaman Liverpool Echo, biaya yang harus dibayarkan Liverpool begantung pada banyak faktor dan bisa memakan waktu satu tahun untuk mengetahui jumlah pastinya.
Meski demikian, Klopp tidak menjanjikan tempat di tim utama untuk Elliott. Baginya, komposisi the Reds yang saat ini sudah cukup untuk mengarungi musim 2019/2020.
“Elliott jelas bukan pembelian besar yang kalian tunggu-tunggu. Saya mungkin akan mempertimbangkan apakah kita butuh hal itu. Tapi saat ini saya sudah punya tim yang dibutuhkan,” aku mantan kepala pelatih Dortmund tersebut.
Melihat komposisi Liverpool, Klopp sudah memiliki Mohamed Salah, Harry Wilson, dan Sadio Mane di tim senior. Bahkan Xherdan Shaqiri, Adam Lallana, dan Alex Oxlade-Chamberlain juga mengisi posisi yang sama dengan Elliott.
Pemain kelahiran 4 April 2003 itu jelas harus menunggu dan menghabiskan waktu bersama tim U23 sebelum bisa naik ke tim senior. Bahkan dirinya belum tentu langsung diorbitkan menjadi pemain senior di musim 2020/2021, mengingat masih ada nama Ryan Kent yang menunggu giliran untuk bermain di Anfield. Tapi, jika Elliott bisa bersabar dan mengasah kemampuannya hingga mencapai level Bale atau Kane, jelas Liverpool memiliki tumpuan untuk masa depan.