Samuel Chukwueze, Talenta Penentu Masa Depan Villarreal

Foto: Sports Ration

Musim 2018/2019 bukanlah masa kampanye yang ingin diingat oleh Villarreal. Tim berjuluk Yellow Submarines itu adalah salah satu perusak persaingan Real Madrid dan Barcelona di papan atas La Liga. Bersama Atletico Madrid, Valencia CF, dan Sevilla, Villarreal membuat kedua raksasa Spanyol kerepotan mempertahankan posisi mereka.

Meski menjalani musim yang buruk, hal serupa masih bisa diperlihatkan anak-anak asuh Javier Calleja. Menahan imbang Real Madrid (2-2) dan Barcelona (4-4) di El Madrigal. Tapi, Villarreal jauh dari zona kompetisi Eropa yang biasa menjadi habitat mereka.

Hingga pekan ke-35 La Liga 2018/2019 mereka menduduki peringkat 14 klasemen dengan raihan empat poin. Ini juga sudah lebih baik dari paruh pertama musim. Ketika terjerumus sampai zona merah. Santi Cazorla dan kawan-kawan baru lepas dari zona degradasi usai meraih kemenangan 1-0 melawan Girona di pekan ke-32.

Salah satu faktor dari penurunan performa Villarreal adalah pemecatan Kepala Pelatih mereka, Marcelino. Marcelino sudah memberikan kestabilan pada Yellow Submarines. Namun, jasanya diganti oleh Presiden Villarreal Fernando Roig.

Luis Garcia Plaza tidak bisa melanjutkan momentum. Akhirnya, Calleja yang sebelumnya mengasuh tim muda Villarreal ditunjuk sebagai pengganti. “Saya tahu sejarah kesebelasan ini. Semua tanggung jawab ada di pundak saya. Untuk saat ini, Calleja akan mengasuh tim hingga akhir musim,” kata Roig.

Menunjuk Calleja terbukti jitu untuk Villarreal. Perlahan mereka bisa merangkak naik dari zona degradasi. Pemain-pemain muda the Yellow Submarines seperti Santiago Caseres dan Manu Morlanes juga mulai tampil menjadi bagian penting dari skema Calleja. Tapi, pemain muda yang paling menarik perhatian adalah talenta asal Nigeria, Samuel Chukwueze.

Berpindah-Pindah Akademi

Foto: ESPN

Lahir di Kota Umuahia pada 22 Mei 1999, Chukwueze diboyong Villarreal dari Diamond Academy. Sejak masih berusia lima tahun, Chukwueze sudah gemar dengan sepakbola. “Saya pernah berangan-angan bisa satu lapangan dengan Jay-Jay Okocha,” akunya. “Ia adalah idola saya,” lanjut Chukwueze.

Diamond Academy adalah salah satu akademi terbaik di Negeria. Selain Chukwueze yang main di Villarreal, ada juga nama pemain Arsenal, Kelechi Nwakali. Nwakali bahkan sudah berangkat ke Eropa lebih dulu dibandingkan Chukwueze meski belum bisa menembus tim utama the Gunners.

Chukwueze tidak melupakan Diamond Academy sebagai asal-usulnya. “Saya selalu merasa bersyukur kepada akademi ini. Diamond Academy adalah akademi ketiga saya. Mulai dari Future Hope, pundah ke New Generation. Tapi baru di sini karier saya dimulai,” aku juara Piala Dunia U17 itu.

“Diamond Academy memberikan saya tujuan dan mental bermain sepakbola yang benar. Dari sini saya belajar tentang kultur sepakbola berbagai negara. Termasuk ikut turnamen dengan kesebelasan-kesebelasan Eropa di Portugal,” jelasnya.

Angkat Villarreal dari Zona Merah

Foto: Premium Times

Calleja ikut mengakui kemampuan Chukwueze. “Saya mendengar namanya dari akademi. Ia memiliki kecepatan, handal dalam menggiring bola, jadi percikan api di atas lapangan. Dirinya adalah permata yang harus kita jaga,” kata Calleja.

Gaya permainan Chukwueze sering disandingkan dengan pemain Belanda, Arjen Robben. Menggiring bola seakan memeluk garis lapangan, kemudian masuk menusuk dan melepas tendangan ke gawang lawan. Berkat Chukwueze, Villarreal lolos dari fase grup Liga Europa 2018/2019 hingga melangkah ke perempat-final. Dia juga merupakan faktor utama Yellow Submarines lolos dari zona merah.

Jika melihat statistik, lima gol dan satu assist mungkin masih tergolong rendah. Tapi semua ia ciptakan dalam 1.146 menit di atas lapangan. Itu sama saja berkontribusi dalam satu gol setiap 191 menit atau sekitar empat pertandingan sekali.

Ia jjuga nampak semakin jadi setiap bertemu lawan papan atas. Buktinya adalah satu gol dan sebuah assist yang ia ciptakan melawan Barcelona. Tanpa kontribusi dari Chukwueze, Villarreal akan kehilangan sembilan poin di klasemen La Liga 2018/2019. Hanya memiliki 31 poin dan masih duduk di zona degradasi. Beruntung Calleja dan Villarreal punya dirinya.

(Calon) Penjualan Termahal Villarreal

https://www.youtube.com/watch?v=gT4aG1tAAJM

Chukwueze kini diincar berbagai kesebelasan yang lebih menjanjikan. Entah itu Arsenal, Liverpool, hingga Barcelona disebut-sebut menginginkan jasanya. Mantan gelandang tim nasional Nigeria, Mutiu Adepoju sampai harus memperingatkan dirinya untuk bertahan di Villarreal.

“Saya ingin dia tetap di La Liga membela Villarreal. Masa depannya akan lebih terjamin di sana. Tidak butuh waktu lama untuk kesebelasan lain meminatinya. Namun di El Madrigal dirinya bisa terus berkembang. Biarlah ia mencari konsistensi di sana karena dirinya akan menjadi pemain hebat,” kata mantan pemain Real Madrid B itu.

Chukwueze sadar akan ketertarikan kesebelasan lain. “Saya sangat senang dengan performa musim ini. Saya janji akan lebih baik lagi musim depan. Ini masih belum mencapai batas kemampuan saya. Saya baru tiba di sepakbola Eropa,” katanya.

Meski demikian Chukwueze belum tentu bertahan di Villarreal. Masa depannya masih akan ditentukan di akhir kompetisi 2018/2019. Kabarnya, ia dipatok dengan harga 54 juta pauns oleh Villarreal. Jika dijual, Chukwueze akan jadi penjualan termahal yang pernah dilakukan Yellow Submarines. Mengalahkan Cedric Bakambu (36jt) dan Eric Baily (34jt). “Tunggu saja akhir musim. Saat ini saya masih pemain Villarreal,” kata Chukwueze.