Pada 3 September lalu, gelandang Werder Bremen, Thomas Delaney, genap berusia 26 tahun. Kebahagiaannya sudah dimulai sejak dua hari sebelumnya karena ia sukses mencetak gol perdana untuk timnas Denmark. Pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 tersebut, Denmark mencukur sang pemuncak klasemen Grup E, Polandia dengan skor 4-0.
Ketajaman Delaney terus berlanjut tepat sehari setelah hari ulang tahunnya. Ia mencetak tiga gol saat bertandang ke Armenia dan membawa Denmark menang 1-4. Dua kemenangan tersebut membuat Denmark menyamakan poin Montenegro yang berada di posisi kedua, dan hanya berjarak tiga poin di bawah Polandia. Dengan masih menyisakan dua pertandingan, kesempatan Denmark berlaga di Rusia tahun depan terbuka lebar.
Selepas jeda internasional, performa apik itu diteruskannya saat Bremen bertamu ke markas Hertha Berlin dalam lanjutan Bundesliga. Tertinggal satu gol dari Hertha, Delaney berhasil mengonversi peluang yang cukup sulit untuk kemudian menciptakan gol penyama kedudukan. Hasil seri 1-1 tersebut membuat Bremen berhasil meraih poin perdananya di Bundesliga musim ini setelah di dua laga pembuka mereka kalah dari Hoffenheim dan Bayern Muenchen.
Lima gol dalam tiga pertandingan berturut-turut bersama negara dan klubnya adalah sebuah catatan hebat bagi seorang gelandang. Bagi Bremen, Delaney jelas menjadi aset berharga yang diharapkan mampu mengangkat derajat klub yang dalam beberapa tahun terakhir berkutat di papan bawah. Sejak bergabung dengan Bremen pada Januari lalu, kehadiran Delaney berpengaruh dalam performa tim.
Sebenarnya Bremen sudah mengumumkan keberhasilan mereka merekrut Delaney dari FC Copenhagen sejak awal musim kompetisi 2016-2017. Direktur olahraga Bremen, Frank Baumann, menyebut kedatangan Delaney diproyeksikan untuk mengisi kekosongan yang akan ditinggalkan kapten mereka Clemen Fritz yang memutuskan pensiun di akhir musim.
“Dia pemain giat yang saat ini menjadi kapten Copenhagen dan memiliki banyak pengalaman sebagai pemain utama meski usianya masih muda,” ujar Baumann dikutip dari kicker.de.
Namun Delaney baru bergabung dengan Bremen pada Januari 2017 karena ia masih memiliki sisa kontrak setengah musim dengan klub Denmark tersebut. Dalam lima bulan terakhirnya bersama Copenhagen, Delaney bertransformasi menjadi gelandang yang produktif. Enam gol ia cetak dalam 19 penampilannya di Liga Denmark. Ia juga mencetak satu gol indah dari jarak jauh saat melawan Club Brugge di laga penyisihan Grup G Liga Champions.
Penampilan Delaney membuat Ronald Koeman tertarik membawanya ke Everton di bursa transfer musim dingin. Namun Bremen yang saat itu tengah berjuang menghindari zona merah menolak karena mereka membutuhkan tenaga Delaney. Dikutip dari laman Liverpool Echo, Everton sebenarnya sudah mengincar pemain ini sejak masih di Copenhagen. Hanya saja mereka tidak menindaklanjuti ketertarikannya sehingga harus rela ditikung klub asal Jerman tersebut.
Meski Everton menaikkan tawarannya dari 5.1 juta pounds menjadi 8 juta pounds, Bremen bergeming. Delaney langsung menjalankan debutnya pada laga melawan Borussia Dortmund sekaligus menutup peluang Everton merekrutnya saat itu. Aturan FIFA menyebut bahwa seorang pemain hanya bisa tampil di dua klub berbeda dalam satu musim.
Bremen yang di paruh musim pertama berkutat di zona degradasi, perlahan dibawanya merangkak naik. Momen kebangkitan Bremen musim lalu ada pada pekan ke-21. Sempat kalah empat kali berturut-turut, Bremen berhasil mengalahkan tuan rumah Mainz05 dengan skor 0-2. Pada pertandingan itu Delaney mencetak gol perdananya untuk klub melalui tendangan bebas.
Setelah itu, Bremen tak terkalahkan dalam sebelas pertandingan, termasuk kemenangan 2-5 atas Freiburg di mana Delaney mencetak hattrick pertamanya. Sayang di tiga laga terakhir Bremen lengah sehingga kesempatan berlaga di Liga Europa sirna karena hanya berada di posisi delapan klasemen akhir. Namun peningkatan performa di musim tersebut membawa rasa optimis sang pelatih Alexander Nouri di musim baru.
Laman selanjutnya: Selalu Belajar untuk Jadi Lebih Baik