Laga panas yang berlangsung akhir pekan lalu antara Leeds United kontra Sheffield United menjadi buah bibir banyak orang. Selain karena basis pendukung kedua klub sangat besar, laga tersebut diramalkan banyak pihak menjadi gambaran seberapa siap kedua kesebelasan yang memiliki sejarah panjang di kancah persepakbolaan Inggris. Kedua tim tersebut bisa dibilang sebagai klub asal Yorkshire yang memiliki sejarah panjang di pentas tertinggi sepakbola Inggris.
Mungkin Anda sedikit bingung. “Apa sih Yorkshire?”
Yorkshire adalah nama wilayah yang terletak di sebelah barat laut Inggris. Luas daerah Yorkshire yang merupakan wilayah administratif terbesar di Inggris, yaitu hampir 12 ribu kilometer persegi. Sejarahnya, nama Yorkshire diambil dari kata “Jórvík” (kemudian berubah menjadi York), yang merupakan penamaan suku bangsa Viking untuk daerah tersebut pada sekitar abad ke-10 dan kata “shire” dalam bahasa Inggris memiliki arti daerah administratif.
Yorkshire dan “Kelahiran” Klub Sepakbola
Penulis tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau orang-orang Yorkshire di awal abad ke-19 tidak ikut andil “menciptakan” olahraga yang kelak menjadi sepakbola dalam format klub. Dulunya, permainan yang menjadi sepakbola seperti sekarang, masih dimainkan berbeda-beda di berbagai bangsa. Mulai dari kekaisaran Romawi, jaman kekaisaran Tiongkok, dan berbagai bangsa lainnya yang dikategorikan sebagai olahraga kerumunan atau sering disebut mob football/folk football.
Kisah ini bermula dari sebuah tim kriket yang merasa bosan dan bermain tanpa peraturan. Dua pemuda Yorkshire tersebut, Nathaniel Creswick dan William Prest, mendirikan Sheffield Football Club pada 1857.
Baca juga: Tim Sepakbola Pertama di Dunia itu Bernama Sheffield FC
Tak sampai di situ, mereka juga membuat peraturan dasar permainan yang mereka mainkan. Peraturan yang dinamakan “Sheffield Rules” ini adalah cikal bakal dari “Laws of the Game” yang akhirnya dipakai oleh FIFA dan digunakan hingga saat ini. Lapangan tempat Sheffield FC bermain (kini menjadi kandang Sheffield United) yaitu, Brammal Lane, otomatis menjadi lapangan sepakbola pertama di dunia.
Dengan sejarah yang kuat akan sepakbola, tentunya banyak klub-klub hebat yang berasal dari Yorkshire. Saat ini saja ada 26 klub yang bermain dari divisi teratas hingga divisi kedelapan piramida sepakbola Inggris. Nama-nama yang pastikalian kenal adalah Huddersfield Town, Leeds United, Sheffield United, Sheffield Wednesday, Middlesbrough, Hull City, Barnsley, serta Bradford City. Semuanya merupakan klub-klub yang pernah bermain di divisi Premier League.
Yorkshire juga dikenal sebagai daerah asal manajer sepakbola Inggris legendaris. Mereka di antaranya Herbert Chapman yang menjadi manajer legendaris Arsenal termasuk jasanya memperkenalkan penemuan nomor punggung dalam sepakbola, Don Revie yang mentransformasi Leeds United menjadi kekuatan yang ditakuti di Eropa pada era 1970-an, serta Brian Clough yang meraih Piala Champions berturut bersama Nottingham Forrest di tahun 1979 dan 1980.
Yorkshire dan Rivalitas Klasiknya dengan Lancashire
Seperti umumnya, sentimen kedaerahan selalu muncul jika berbicara masalah sepakbola. Tak terkecuali dengan Yorkshire. Di antara berbagai tetangga-tetangganya, rivalitas dengan wilayah Lancashire paling menonjol. Persaingan tersebut antara klub terbesar di Yorkshire, Leeds United dengan Manchester United, klub terbesar di Lancashire.
Saling sikut di antara keduanya membuat publik mengaitkan dengan peperangan memperebutkan tahta kerajaan Inggris yang terjadi di tahun 1455-1487 tersebut. Ditambah, warna kostum kedua klub menggunakan warna yang sama dengan daerah asal mereka, Leeds putih (mewakili mawar putih) dan Manchester United merah (mewakili mawar merah).
Seiring merosotnya prestasi Leeds pasca kebangkrutan mereka pada 2004, tidak ada lagi tontonan menarik yang menghadirkan persaingan diantara Yorkshire dan Lancashire. Terakhir keduanya bertemu pada ajang Piala Liga 2011.
Menantikan Persaingan Yorkshire di Premier League
Dengan sederet sumbangsihnya terhadap sepakbola Inggris dan dunia, Yorkshire dan klub sepakbolanya kini seakan kehilangan tajinya. Saat ini praktis hanya Huddersfield Town yang berlaga di divisi teratas, Premier League. Sisanya malah setia bermain di kompetisi English Football League, yaitu divisi kedua hingga kelima.
Tenggelamnya Leeds United pada 2004 silam yang sempat menjadi simbol kebanggaan masyarakat Yorkshire karena sempat berlaga di semifinal Liga Champions, menambah cap medioker bagi klub-klub asal daerah tersebut. Klub-klub yang bermain di Premier League pun adalah seperti Hull City yang bermain tanpa ada saingan sesama Yorkshire.
Faktor banyaknya suporter kesebelasan asal Yorkshire yang hadir menyaksikan tim kesayangannya pun menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki. Musim lalu saja, rataan kehadiran suporter tim mereka selalu meraih persentase tertinggi. Sehingga, jangan harap atmosfer stadion akan sepi bila tim asal Yorkshire yang bertanding.
Nah, bagi kalian yang menantikan kehadiran kembali persaingan klub-klub asal Yorkshire di Premier League, mungkin di musim depan adalah waktu yang sepertinya tepat. Performa kesebelasan mereka yang lumayan tokcer di divisi Championship musim ini membuka peluang tersebut. 3 (tiga) klub di posisi 6 besar Championship saat ini merupakan kesebelasan dari Yorkshire. Ditambah, peluang Leeds dan Sheffield United untuk merebut tiket promosi otomatis (posisi juara dan runner-up) masih terbuka lebar bagi keduanya yang tinggal menjalani 8 laga tersisa.
Mulai tertarik mengikuti sepak terjang klub–klub asal Yorkshire?