Pada bagian pertama, kami menjabarkan empat stadion yang akan digunakan di Piala Dunia 2018; mulai dari Kazan Arena, Ekaterinburg Arena, Fisht Stadium, dan Kaliningrad Stadium. Pada bagian kedua ini, Ligalaga akan menyajikan delapan stadion lainnya.
-
Spartak Stadium (Kapasitas: 45.360)
Kandang dari salah satu klub terbesar Rusia, Spartak Moscow, ini selesai dibangun pada 2014 lalu dengan banyak insiden. Salah satunya kerusakan tanah yang cukup parah dan memengaruhi bangunan di sekitar stadion pada 2007.
Stadion ini sebelum Piala Dunia memang sering digunakan timnas Rusia. Ini tak lain karena fasilitas serta akses serta fasilitas Spartak Stadium amat memenuhi standar untuk menggelar pertandingan internasional. Maka, tak ada perbaikan besar yang perlu dilakukan untuk menyambut Piala Dunia.
Patung gladiator dari Thracian, Spartacus, berdiri megah di stadion dan menjadi daya tarik Spartak Stadium. Stadion ini juga dikenal cukup intimidatif terhadap siapapun yang bermain. Desain stadion sangat dekat antara jarak penonton dan pemain sangat efektif untuk menghadirkan tekanan.
Stadion ini akan menggelar empat pertandingan babak grup (Grup D, Grup E, Grup G, Grup H), dan babak 16 besar.
-
Luzhniki Stadium (Kapasitas : 80.000)
Stadion kebanggaan Rusia ini merupakan salah satu jejak peninggalan Komunis Uni Soviet. Sebanyak tiga ribu lebih pertandingan telah digelar di sini, termasuk sejumlah pertandingan bersejarah seperti terpelesetnya John Terry yang membuat Manchester United meraih gelar juara Liga Champions 2008.
Karena memiliki fasilitas yang baik, tidak banyak renovasi di Stadion Luzhniki untuk menyambut Piala Dunia. Stadion ini dikelilingi dengan banyak bangunan bersejarah, di antaranya Universitas Moscow yang bisa dijangkau dengan jalan kaki.
Stadion ini merupakan kandang utama timnas Rusia. Stadion ini akan menjadi tempat untuk Final, Semifinal, babak 16 besar, dan 4 pertandingan fase grup (Grup A, Grup B, Grup C, Grup F).
-
Nizhny Novgorod Stadium (Kapasitas: 44.899)
Stadion ini diapit dua sungai besar yaitu Sungai Volga dan Sungai Oka, yang juga menghambat pembangunan stadion itu sendiri. Stadion ini memiliki keindahan tersendiri pada bagian atap. Dengan atap semi transparan berwarna biru dan putih, yang terkesan elegan, pemandangan sungai yang juga cukup indah juga menjadi daya tarik untuk berkunjung ke stadion yang diharapkan rampung sebelum Natal tahun lalu.
Kejadian lain yang sempat menghambat pembangunan stadion adalah kebakaran yang terjadi pada Oktober lalu. Dampak dari kebakaran ini bahkan membuat pembangunan sempat terhenti beberapa hari. Untungnya tidak ada kerusakan parah yang diakibatkan dari kebakaran tersebut.
Rencanyanya, Nizhny Novgorod Stadium akan digunakan sebagai kandang dari Olimpiyets Nizhny Novgorod (dulu FC Volga), yang berkompetisi di tingkat kedua Liga Rusia. Dengan rataan penonton hanya 900 orang, pemerintah setempat juga akan menyewakan untuk acara musik maupun olahraga lainnya. Sebanyak empat pertandingan Fase Grup (Grup D, Grup E, Grup F, dan Grup G), babak 16 besar dan perempat final akan dilangsungkan di stadion ini.
-
Rostov Arena (Kapasitas: 45.145)
Rostov Arena punya banyak masalah saat renovasi, mulai dari salah konstruksi sampai pembangunan prasarana yang lambat. Awalnya ditargetkan selesai pada 2014, tapi molor hingga akhir 2017. Daya tarik stadion ini adalah bentuk atapnya dianggap indah dan bisa dilihat dari bangunan di seberangnya dan terlihat seperti gelombang sungai.
Seperti stadion lain, Rostov Arena akan mengurangi kapasitasnya pasca Piala Dunia nanti, dengan alasan efisiensi. Rostov Arena akan menjadi kandang dari FC Rostov, yang dianggap “Leicester City dari Rusia”, ketika di luar dugaan menjadi runner-up liga pada 2015/2016 lalu. Rencananya FC Rostov akan mengurangi kapasitas 5000 kursi dan membangun infrastruktur tambahan seperti kantin dan pusat bisnis di dekat stadion. Grup A, Grup D, Grup E dan Grup F, akan menggelar pertandingan di stadion ini diikuti babak 16 besar nanti.
-
Saint Petersburg Stadium (Kapasitas: 64.287)
St. Petersburg Stadium adalah salah satu stadion dengan pemandangan terindah yang ada di Eropa. Dengan bentuk arsitektur yang konon juga didesain Vladimir Putin, stadion ini merupakan stadion paling mahal di dunia. Pembangunannya amat detail dengan masa pembangunan 10 tahun dan delapan tahun tambahan untuk mempercantik stadion kebanggaan Putin ini.
Kontroversi dari stadion ini adalah bangunan ini dikabarkan bergetar lebih keras 7 kali lipat dibanding yang diizinkan dalam kontruksi bangunan. Selain itu, beberapa titik terjadi kebocoran ketika hujan. Kandungan formalin dan amonia untuk merampungkan stadion juga cukup tinggi dan akan membahayakan kesehatan. Investigasi yang dilakukan majalah Norwegia, Josimar, sebanyak 110 orang dari Korea Utara dipekerjakan untuk pembangunan stadion ini dalam cuaca yang cukup dingin.
Terlepas dari semua kontroversi, kandang dari Zenit Saint Petersburg ini merupakan stadion yang cukup indah, dan dianggap paling siap untuk menggelar Piala Dunia. Setelah Piala Dunia nanti, Zenit dipastikan akan tetap berkandang di stadion ini, setelah tersiar kabar bahwa Zenit akan kembali ke kandang lama mereka di Petrovsky Stadium. Pertandingan yang akan dilangsungkan di stadion ini adalah Fase Grup A, Grup B, Grup D, dan Grup E, babak 16 besar, semifinal dan perebutan peringkat ketiga.
-
Samara Arena (Kapsitas: 44.807)
Stadion ini dikabarkan akan siap pada awal Januari 2018 ini. Lahan yang digunakan sebenarnya di proyeksikan untuk “Cosmos Arena”, sebuah tempat untuk edukasi dan riset tentang luar angkasa yang berhenti di tengah jalan pada 2014 lalu. Stadion ini akan memiliki green belt, dalam upaya Rusia membangun stadion ramah lingkungan.
Awalnya Cosmos Arena yang akan dibangun akan menjadi proyek ambisius Rusia berbentuk dome setinggi 65 meter. Karena penujukkan Rusia sebagai tuan rumah perubahan rencana pun terjadi. Dalam pembangunan stadion ini, terjadi sejumlah masalah yang menyebabkan tersendatnya pembangunan stadion, mulai dari perubahan desain awal, pergantian kontraktor, yang menyebabkan pembengkakan anggaran hingga 40 Juta Euro. Banyak yang pesimis akan selesainya stadion tepat waktu, namun pemerintah Rusia cukup optimis dengan pembangunan stadion ini.
Samara Arena akan menjadi kandang dari klub Krylia Sovetov (yang berarti “Sayap dari Soviet”), sebuah klub dengan tradisi cukup banyak dalam persepakbolaan Rusia terutama sejak zaman Uni Soviet, namun klub ini merupakan klub yo-yo, yang sering degradasi dan promosi. Samara Arena direncanakan akan menggelar pertandingan dari Grup A, Grup C, Grup E dan Grup H, babak 16 besar dan perempat final.
-
Mordovia Arena (Kapasitas: 44.442)
Mordovia Arena terletak di Saransk, yang merupakan daerah paling kecil yang menghelat pertandingan Piala Dunia di Rusia. Stadion ini diharapkan rampung pada awal 2018 ini. Keunggulan dari stadion ini adalah jarak yang cukup dekat dengan stasiun yang akan memudahkan suporter dalam akomodasi perjalanan. Stadion ini memiliki desain yang dianggap menggambarkan daerah Saransk. Pembangunan stadion yang sempat tersendat selama 2 tahun ini diharapkan juga menjadi daya tarik wisata.
Mordovia Saransk, klub lokal yang berkompetisi di divisi 3 Rusia ini, dikabarkan akan menempati stadion ini pasca Piala Dunia dan akan mereduksi kapasitas menjadi 28.000 penonton, Mordovia sendiri memiliki rataan penonton sebesar 1.289 penonton, Mordovia Arena akan menggelar 4 pertandingan Fase Grup, yakni Grub B, Grup C, Grup G dan Grup H.
-
Volgograd Arena Kapasitas : 45.568
Volgograd Arena didirikan diatas bekas Central Stadium, yang sangat bersejarah, dan memorable bagi penggemar Rotor Volgograd yang menyingkirkan Manchester United pada kualifikasi UEFA Cup pada 1995-1996, Volgograd Arena sendiri ditargetkan rampung pada awal 2018 nanti, diantara semua stadion yang belum selesai Volgograd Arena dianggap yang akan tepat waktu, konsep stadion sendiri berbentuk seperti keranjang dengan atap yang semi transparan.
Stadion ini relatif tidak memiliki masalah ketika pembangunan berlangsung, hanya kebakaran kecil yang tidak merusak di bagian pipa konstruksi stadion. Rotor Volgograd akan menjadikan stadion ini kandang mereka setelah Piala Dunia, Rotor yang sempat mengalami kebangkrutan kini bangkit dan berkompetisi di divisi 2 Liga Rusia, setelah mendapatkan promosi tahun lalu, Rotor juga berencana mereduksi kapasitas stadion sebanyak 10.000 kursi, Fase Grup A, Grup D, Grup G dan Grup H, akan digelar disini.