Tiru Spanyol, Serie A Akan Digelar di Luar Italia?

Foto: Vox.com

La Liga Spanyol sudah berencana untuk menggelar satu pertandingan di luar negeri. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden LFP, Javier Tebas. Rencananya pertandingan tersebut akan digelar di Amerika Serikat dengan mempertemukan Barcelona dengan Girona. Akan tetapi, rencana ini mendapat respons yang beragam. Namun, yang paling terdengar adalah respons negatif.

Salah satu alasannya adalah tidak ada keuntungan untuk kedua kesebelasan, kecuali dari segi finansial. Pasalnya, selain harus menempuh jarak ribuan kilometer, tensi pertandingan pun akan berubah drastis. 3 poin yang biasanya diperjuangkan mati-matian, seperti tak lagi berarti.

Baca juga: La Liga di Amerika Serikat, Blunder atau Inovasi Besar?

Namun, ide soal bermain di luar negeri itu, justru diapresiasi positif oleh Chief Revenue Officer Juventus, Giorgio Ricci. Menurutnya, bermain satu pertandingan di luar negeri bisa menjadi opsi yang bagus buat Serie A.

Juventus saat ini ada di peringkat ke 10 dalam daftar Deloitte Money 2018. Akan tetapi Serie A sendiri ada jauh di belakang Premier League secara capaian komersial. Kerja sama siaran televisi Premier League di luar negeri, lebih banyak 770 juta paun pertahun ketimbang Serie A.

“Untuk membawa liga ini lebih mengglobal itu sangatlah penting. Mengekspor satu dari 38 pertandingan adalah opsi yang bagus,” tutur Ricci ke BBC Sport.

Juventus, yang pekan lalu mengalahkan AC Milan 2-0, akan bermain di luar negeri pada 16 Januari mendatang dalam kompetisi Italian Super Cup. Pertandingan ini sendiri akan digelar di Riyahd, Arab Saudi, dengan kembali melawan AC Milan. Italian Super Cup sendiri memang kerap dipertandingkan di luar negeri. Awal mulanya pada 1993, dan digelar sebanyak sembilan kali di luar negeri.

Mengekspor Pertandingan Penting

Apa yang menjadi pembahasan saat ini adalah bagaimana pertandingan di luar negeri tetap bisa memberikan tensi yang sama. Pasalnya, pertandingan tersebut bukanlah partai uji tanding atau pramusim, melainkan pertandingan di musim reguler.

Barcelona akan menghadapi Girona di ajang La Liga dalam pertandingan yang dihelat di Miami pada 26 Januari 2019 mendatang. Ini adalah pertandingan pertama dalam kompetisi reguler Eropa yang dihelat di Amerika Serikat. Meskipun pertandingan ini mungkin saja tidak terlaksana karena FIFA, Federasi Sepakbola Spanyol, dan Persatuan Pesepakbola Spanyol, semua menolak ide ini.

Ricci sendiri menyatakan kalau Serie A harus mencoba untuk tetap berjalan beriringan dengan liga-liga Eropa yang sukses secara komersial dan memahami pemahaman bermain di luar negeri.

“Jika kita melihat ke beberapa liga yang lebih berkembang dalam hal strategi komersial, seperti NBA dan NFL, mereka mengekspor satu atau dua pertandingan mereka di luar negeri, ke Britania Raya, atau tempat lain di Eropa.”

“Aku pikir ini adalah strategi yang bagus. Ada jalan untuk mengekspor sesuatu yang bukan untuk sekadar pertunjukkan. Kuncinya adalah untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara kebutuhan komersial dan tidak kehilangan DNA domestik, yang mana itu adalah esensi dari sepakbola,” jelas Ricci.

Dimulai dari Ronaldo

Ricci jelas bukan orang sembarangan. Ia merupakan bagian dari tim Juventus yang pada 2018 dalam daftar Deloitte, peningkatannya naik 232,6 juta paun. Ricci mengatakan kalau adalah hal yang esensial buat Juventus untuk menjaga tempatnya di antara 10 kesebelasan terkaya. Saat ini, Ricci mengklaim kalau pendapatan tahunan Juve berkisar di 12%

Ini pula yang menjadi faktor utama di balik kemauan Juventus membayar 99,2 juta paun untuk transfer Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Angka ini terbilang fantastis mengingat usia Ronaldo yang sudah 33 tahun. Juve bahkan memberi kontrak empat tahun yang akan berakhir ketika Ronaldo berusia 37 tahun.

Ricci menjabarkan bahwa mendatangkan Ronaldo berarti mempertemukan dua pihak: manajemen sepakbola Juventus dan manajemen bisnis Juventus. Keduanya berembuk untuk mengetahui keuntungan yang didapatkan dari mendatangkan Ronaldo.

“Ini unik di sepakbola karena ini mengombinasikan rencana pengembangan dan rencana pendapatan baik di dalam maupun di luar lapangan,” jelas Ricci.