Dalam hal gaya bermain, sebenarnya kiper bisa dibedakan ke dalam beberapa jenis. Meski, apapun jenisnya, tujuan tetap sama: menjaga gawangnya terhindar dari kebobolan.
Berdasarkan Football Iconic, sederhananya terdapat tiga jenis kiper: (1) Shot stopper, (2) Ball Playing, dan (3) Sweeper keeper. Berikut kami sajikan perbedaannya.
Shot Stopper Goalkeeper
Shot Stopper Goalkeeper adalah jenis kiper pada umumnya. Tugasnya, hanyalah membuat penyelamatan dan menghentikan bola agar tak membuat jaring gawang bergetar.
Kiper jenis ini punya kemampuan akrobatik yang baik. Ia bisa membaca arah tendangan, serta menahan kerasnya tendangan pemain lawan. Shot stopper harus punya tubuh yang amat atletis. Ia pun mesti tepat bereaksi, juga punya koordinasi mata-tangan yang baik.
Soalnya, tugas utama mereka adalah membuat penyelamatan, sehingga tidak begitu diperlukan kemampuan teknik yang tinggi. Ini yang membuat kiper bertipe shot stopper tidak punya kualitas umpan yang bagus, kecuali saat melakukan goal kick atau free kick di daerahnya sendiri.
Contoh dari shot stopper goalkeeper adalah David De Gea. Kiper Manchester United ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Meski para bek di depannya kerap ngawur, tapi De Gea selalu menunjukkan penampilan yang konsisten. Kemampuannya menahan bola, tidak cuma dilakukan dengan tangan, tapi juga dengan seluruh bagian tubuhnya, utamanya kaki.
Ball Playing Goalkeeper
Ball Playing Goalkeeper merupakan versi modern dari shot stopper. Berbeda dari kiper pada umumnya, ball playing goalkeeper umumnya punya kemampuan umpan yang baik, sehingga bisa menjadi distributor bola dari bawah saat melakukan build up.
Dengan sepakbola modern yang permainannya kian cepat, jadi penting bagi sebuah klub punya kiper yang bisa mendistribusikan bola. Kiper macam ini juga dibutuhkan bagi pelatih yang mengandalkan pembangunan serangan dari bawah.
Contohnya adalah Alisson di Liverpool dan Ederson di Manchester City. Saat penyerang lawan menekan bek yang memegang bola, ini akan jadi bencana. Soalnya, bek akan tertekan dan pilihannya cuma dua: membuang atau mengembalikan pada kiper.
Dua opsi ini sama-sama punya kelemahan. Membuang bola berarti memberikan penguasaan pada lawan, sementara memberikan pada kiper berarti memperbesar peluang blunder.
Namun peluang ini menjadi kecil di bawah penguasaan ball playing goalkeeper. Soalnya, mereka punya kontrol terhadap bola yang baik serta ketenangan saat ditekan lawan. Kiper pun menjadi orang pertama yang membangun serangan.
Sweeper Keeper
Sweeper keeper merupakan varian dari ball playing goalkeeper. Selain bisa menahan bola dan mengontrol bola, ciri sweeper keeper adalah posisinya. Ia sering meninggalkan kotak penalti dan naik lebih tinggi. Ini menjadikan sebuah tim main dengan 11 pemain, alih-alih dengan 10 pemain outfield.
Sweeper keeper dikenal karena kemampuannya membaca bola dan ia sering bergerak keluar dari kotak penalti untuk menerjang bola saat lawan berusaha mengirimkan umpan jauh.
Contoh yang paling dikenal adalah Manuel Neuer yang merupakan sweeper keeper terbaik di dunia. Ia sering keluar dari sarangnya untuk melakukan intercept, juga menjadi pemain pertama yang membangun serangan.
Baca juga: Apa itu Sweeper-Keeper?