Mengapa Pertandingan Sepakbola Digelar Pukul 3 Sore?

Jadwal pertandingan sepakbola saat ini sangat dipengaruhi oleh siaran televisi. Jadwal kick-off utamanya di Premier League digelar pada Sabtu pukul 12:30 dan 17:30 waktu Inggris. Sementara pada Minggu digelar pada 14:00 dan 16:30. Pertandingan pada Jumat malam pukul 20:00 juga kerap dilakukan. Alasan utamanya tentu saja agar lebih banyak pertandingan yang bisa disiarkan.

Meski demikian, normalnya, pertandingan liga digelar mulai pukul tiga sore. Apa alasannya dan bagaimana sejarahnya?

Cuaca yang Sesuai

Di negara tropis, waktu yang paling enak untuk berolahraga adalah pagi hari. Alasannya, karena suhu udara yang masih rendah sehingga tubuh tak terlalu kepanasan. Akan tetapi, ketika sepakbola dan siaran televisi sudah bertemu, siaran olahraga di pagi hari menjadi tak ideal. Alasannya? Bisa jadi karena banyaknya warga yang beraktivitas pada saat tersebut.

Sore hari di akhir pekan menjadi waktu yang ideal, karena penonton mulai pulang dari tempatnya bekerja, bersekolah, atau beraktivitas. Suhu udara pun sudah mulai turun ketika matahari mulai tergelincir ke arah barat.

Bila pertandingan digelar pukul tiga sore, maka akan berakhir pada setengah lima sore. Pun kalau setengah empat, maka berakhir pukul lima sore.

Pada waktu-waktu tersebut, matahari masih relatif cukup untuk memancarkan sinarnya dan bikin lapangan masih bisa terlihat. Pertandingan digelar saat cuaca sudah mulai turun, dan berakhir saat lapangan masih terang.

Pengaruh Kapitalisme

Bermain sepakbola bisa dilakukan kapan saja, asal ada waktunya. Sialnya, saat orang-orang bekerja, waktu mereka jadi tak lagi fleksibel. Ini yang terjadi di Inggris ketika masyarakatnya beralih profesi menjadi buruh pabrik.

Ini ada hubungannya dengan sejarah jam kerja di Inggris yang diregulasi dan diubah pada 1850-an. UU Kepabrikan pada 1850 melarang pabrik mempekerjakan buruhnya lebih dari pukul dua sore. Tujuannya adalah meningkatkan hak para pekerja.

Perlahan-lahan, UU tersebut menghadirkan dampaknya. Pada Sabtu sore, kegiatan masyarakat yang bersifat rekreasional mulai terasa dan orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktu di jam-jam tersebut.

Gereja kala itu berinisiatif mendorong para pekerja untuk melakukan aktivitas positif, salah satunya dengan membentuk klub sepakbola. Gereja tak ingin mereka menghabiskan waktunya dengan minum-minuman beralkohol. Inisiatif ini yang kemudian membuat kesebelasan menjadi menjamur di Inggris kala itu. Karena tidak mungkin hanya membuat satu tim. Kalau cuma ada satu tim, lantas mereka akan bertanding melawan siapa?

Sejak saat itu, sepakbola mulai meningkat pamornya dan biasa digelar setiap Sabtu sekitar pukul tiga sore. Ini terus berlangsung bahkan hingga saat ini.

Waktu yang Tepat

Dengan UU Kepabrikan tersebut, para pekerja maksimal pulang dari tempatnya bekerja pukul dua sore. Jeda satu jam cukup untuk memberikan para pekerja waktu untuk menuju ke stadion.

Karena saat itu transportasi publik belum terlalu baik, banyak dari para pekerja mendukung klub yang paling dekat dengan rumah atau pabriknya. Karena tak banyak yang bisa dilakukan pada Sabtu sore itu, masyarakat biasanya bertemu di lapangan atau stadion dan membuat mereka bersatu karenanya.

Saat kompetisi profesional hadir, laga pukul tiga sore tetap menjadi pilihan. Soalnya, penggunaan lampu penerangan saat itu belum lazim hingga 1950-an. Pertandingan yang digelar terlalu sore tidak akan terlalu nyaman untuk disaksikan karena cuaca sudah mulai gelap.

Saat masyarakat sudah mulai mengandalkan transportasi publik, pertandingan yang digelar terlalu larut menjadi tidak cocok untuk penonton yang membawa keluarga mereka. Apalagi kalau transportasi publik sudah tutup sebelum pertandingan berakhir.

“Dirusak” Football Blackout

Saat televisi masuk ke sepakbola, ada kekhawatiran besar dari sepakbola akar rumput di Inggris. Soalnya, banyak para penggemar tim divisi bawah yang memilih menonton siaran langsung televisi ketika pertandingan yang melibatkan tim besar digelar.

Dampaknya ada pada kehadiran penonton tim di divisi bawah. Padahal, mereka mengandalkan pemasukan dari tiket penonton. Ini yang membuat sejumlah klub pada 1960-an melakukan protes dan berhasil membuat aturan bernama “Football Blackout”. Aturan ini melarang pertandingan setiap Sabtu pukul 14:45 hingga 17:15 disiarkan oleh televisi.

Baca juga: Mengenal Football Blackout di Sepakbola

Pelarangan ini membuat jadwal Premier League menjadi disesuaikan. Premier League kini bahkan sudah menggelar kick-off pukul satu siang. Tidak salah kalau alasannya untuk mengejar pasar Asia. Tapi ada alasan lain di baliknya, yaitu agar pertandingan di masa “Football Blackout” tidak terlalu menumpuk.

Premier League tetap menggelar pertandingan di masa “Football Blackout” termasuk ketika Cristiano Ronaldo melakukan debutnya yang kedua di Old Trafford. Pertandingan masih bisa ditonton oleh jutaan pasang mata di seluruh dunia, kecuali di Britania Raya.