Nabil Fekir, Talenta Besar di Waktu yang Salah

Foto: Beinsport

Kepindahan Nabil Fekir dari Olympique Lyon seperti sudah pasti terjadi di musim panas 2018. Namun di detik-detik terakhir Les Gones membatalkan kesepakatan senilai 53 juta pauns dengan The Reds. RMC mengklaim bahwa Liverpool tak memiliki minat serius pada Fekir dan berusaha mengurangi nilai kesepakatan dengan Lyon.

“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa kesepakatan dengan Liverpool terkait jasa Nabil Fekir gagal terlaksana. Transfer Fekir selalu menjadi prioritas kami di musim panas. Namun kami akan mencari kesebelasan lain yang memiliki minat lebih konsisten pada Fekir. Untuk saat ini, kami tetap senang menerima Fekir yang juga pemimpin Lyon,” kata pihak Les Gones.

Fekir sudah dua kali gagal mendarat di Anfield. Pertama karena cedera lutut. Kedua karena Liverpool dianggap tidak konsisten. Menjelang musim panas 2019, Liverpool dan Fekir lagi-lagi dikaitkan. Kali ini, Fekir sampai memecat agennya untuk memastikan kepindahannya dari Lyon.

“Itu keputusan Fekir. Anda harus tahu seberapa pentingnya peran seorang agen. Ketika klien Anda adalah pemain hebat dan mengincar 10 kesebelasan terbaik dunia. Anda harus bersosialisasi dengan baik. Tapi Fekir tidak melakukan itu,” kata mantan agen Fekir, Jean-Pierre Barnes. “Ini adalah bagian dari kehidupan. Terkadang Anda pasti punya opini yang berbeda tentang masa depan seseorang,” lanjutnya.

“Saya tahu bisnis sebagai agen pemain bukanlah ilmu pasti. Namun saya sangat jarang salah mengambil keputusan tentang masa depan pemain. Untuk melihat masa depannya, kita dapat melihat dari sikap. Sering kali, pemain itu sendiri yang membuat masa depan mereka suram,” aku Barnes.

Perkataan Barnes terdengar kejam. Fekir adalah salah satu gelandang terbaik yang dimiliki Prancis. Ia bukan hanya bisa menjadi seorang pengatur serangan, tapi juga punya insting luar biasa untuk membobol gawang lawan. Entah itu sebagai arsitek ataupun mencatatkan namanya sendiri di papan skor.

Dalam masa-masa terbaiknya, Fekir sempat disebut sebagai penerus tahta Zinedine Zidane sebagai pemimpin Les Blues. Ia pun sudah menunjukkan kemampuannya sebagai seorang pemimpin di Lyon. Sekalipun jika mengingat pemain terakhir yang disebut sebagai penerus Zidane, Yoann Gourcuff, pria kelahiran Ploemeur itu juga akhirnya gagal memaksimalkan potensinya.

Mulai Redup

Foto: RMC Sport

Tapi ini kita bicara soal Fekir. Gelandang asli akademi Lyon yang sudah menjadi bagian penting Les Gones sejak 2013/2014. Terlibat dalam 113 gol dalam 190 penampilannya bersama klub. Fekir juga merupakan seorang juara dunia. Mustahil kariernya berakhir di sini. Betul? Salah!

Potensi Fekir meredup sudah tercium sejak musim panas 2018. Pada musim 2017/2018, ia memang pemain penting untuk Lyon. Terlibat dalam 25 gol dari 30 penampilannya di liga, 18 di antaranya ia cetak sendiri. Fekir bahkan lebih produktif ketimbang Kylian Mbappe di berbagai aspek pada musim lalu. Mulai dari gol, tendangan ke arah gawang, operan kunci, dan lain-lain. Tapi angka itu menurun pada 2018/2019.

Fekir hanya terlibat dalam 14 gol dari 29 pertandingan. Menurut Opta, nama Fekir tidak lagi ada di deretan terbaik Ligue 1. Jumlah gol yang ia kreasikan kalah dari Teji Savanier, pemain Nimes yang mengarsiteki 12 gol. Savanier juga lebih sering menciptakan peluang dibandingkan Fekir. Sementara jumlah operan kunci Fekir kalah dari sesama pemain Lyon, Memphis Depay.

Hingga pekan ke-33 Ligue 1 2018/2019, Lyon duduk di peringkat tiga klasemen dengan 59 poin. Secara matematis, posisi mereka di zona Liga Champions belum aman karena hanya unggul tiga poin dari Saint-Etienne dengan lima pertandingan tersisa. Olympique Marseille juga menguntil Les Gones dengan selisih lima poin. Salah satu faktornya adalah ego Fekir.

Berpeluang Ikuti Jejak Fabregas

Foto: GIST Juction

Media-media Prancis banyak yang menyoroti penampilan Fekir. Ia dianggap ragu dan selalu khawatir di atas lapangan. Semua berawal dari kegagalannya pindah ke Liverpool. Menurut mereka, Tanguy Ndombele bahkan akan memiliki harga yang lebih mahal dibanding Fekir di musim panas 2019. Sialnya, tidak ada yang bisa disalahkan selain Fekir sendiri.

Baca juga: Tanguy Ndombele dan Memori Michael Essien

“Nabil ingin bertahan di Lyon. Tapi mata dia lebih besar dibandingkan perutnya. Ia meminta kontrak dua tahun ditambah gaji 850.000 euro per bulan untuk adiknya, Yassin Fekir. Dia mungkin sudah mendepak agennya. Tapi jika Lyon memenuhi permintaan itu, sama saja membuatkannya sebuah patung,” kata jurnalis Prancis, Gilles Favard.

Fekir pemain hebat. Tidak ada yang bisa mengambil itu dari dirinya. Namun dengan sikap seperti itu sulit untuk melihatnya berkembang. Apalagi pindah ke Liverpool. Rumor Fekir ke Anfield mungkin akan terus berhembus. Tapi melihat kondisi Liverpool saat ini, sangat sulit melihat dirinya mendapat tempat di sana.

Ingat ketika Cesc Fabregas didatangkan Barcelona dari Arsenal? Ceritanya hampir sama. Fabregas bermain setengah hati untuk the Gunners sampai sempat diasingkan oleh Arsene Wenger. Kepindahannya ke Barcelona akhirnya terjadi, tapi tidak sesuai dengan ekspektasi.

Sosok yang sempat disebut sebagai penerus Pep Guardiola di lini tengah Blaugrana hanya bisa duduk bersama idolannya di pinggir lapangan, melihat pemain-pemain lain tampil luar biasa memberikan gelar untuk Barcelona. Nasib serupa akan terjadi pada Fekir jika dirinya memaksakan untuk pindah ke Liverpool.