Real Madrid akhirnya ikut mewarnai Liga Iberdrola Setelah lama menunda, menolak, dan tidak melihat prospek sepakbola perempuan, Los Blancos resmi mengakuisisi salah satu klub di ibu kota, CD Tacon, dan mendapat jatah main di divisi tertinggi sepakbola Spanyol.
Tacon dibentuk oleh mantan pesepakbola Spanyol, Ana Rosell, pada 2014. Setelah dua tahun hanya bermain di kategori umur, Tacon menjalani debut profesional mereka pada 2016/2017. Merger dengan CD Canillas dan tampil di divisi dua. Mengakhiri 2018/2019 sebagai juara, Tacon mendapat tiket promosi ke Iberdrola sebelum diakusisi Real Madrid.
Menurut laporan yang beredar, Los Blancos membeli Tacon dengan dana 500 ribu Euro dan akan mulai menggunakan nama mereka pada 2020/2021. Untuk musim 2019/2020, Tacon tetap tampil di Iberdrola. Tapi mereka bermain di tempat latihan Real Madrid, Valdebebas.
Meski demikian, rumor tentang pembentukan Galactica langsung muncul. Secara historis, Real Madrid adalah kesebelasan ternama di dunia. Kehadiran mereka diprediksi akan ikut membantu perkembangan sepakbola perempuan. Apalagi Asoasi Sepakbola Spanyol (RFEF) berjanji akan mengelontorkan dana sekitar 20 juta Euro untuk divisi perempuan.
Galactica Pertama
Foto: Orlando Soccer Journal
“Pembentukan klub perempuan di Real Madrid akan sangat membantu. Pada Piala Dunia 2019 kita sudah membuktikan bahwa bukan Amerika Serikat saja yang hebat dalam hal ini. Kehadiran mereka akan memberikan dampak positif untuk sepakbola perempuan Spanyol,” kata Verónica Boquete, mantan gelandang tim nasional Spanyol.
Presiden Real Madrid Florentino Perez merupakan sosok yang dikenal gemar mengoleksi bintang di klubnya. Zinedine Zidane yang menangani tim pria mereka bahkan diminta untuk membangun Galacticos ketiga di Santiago Bernabeu. Setelah era David Beckham-Roberto Carlos dan Cristiano Ronaldo-Kaka, kini giliran Eden Hazard-Luka Jovic didaratkan Real Madrid.
Menurut AS, perlakuan yang sama juga akan diberikan ke tim perempuan mereka. Dengan ‘Galactica’ pertama dibela pemain-pemain tenama seperti Marta, Ada Hegerberg, dan Alex Morgan. AS bahkan membuat daftar 11 pemain yang mereka sebut akan menjadi bagian Galactica di Real Madrid.
Christiane Endler, Lucy Bronze, Wendie Renard, Irene Paredes, dan Magdalena Eriksson akan jadi palang pintu pertahanan. Menyokong Dzsenifer Marozsan, Eugénie Le Sommer, dan Marta di lini tengah. Kemudian mengandalkan Sam Kerr, Ada Hegerberg, dan Morgan sebagai trisula maut. Fantastis!
Andai ini terjadi, mungkin dominasi Olympique Lyon di Liga Champions bisa runtuh. Tapi pada kenyataannya, susunan di atas hanyalah sebuah fantasi. Real Madrid adalah pemain baru di sepakbola perempuan dan selain mengakuisisi Tacon, tidak ada penjelasan lain dari pihak klub.
Sikap Abu-Abu Real Madrid
Foto: Standard
Berkaca ke ucapan Florentino Perez di 2017, Real Madrid nampaknya tak akan membentuk Galactica dalam waktu dekat. “Kami akan membentuk tim perempuan. Bukan berarti akan ada pemain dari luar negeri, kami akan hanya menyediakan fasilitas latihan. Mereka layak mendapatkan departemen sendiri meskipun hanya amatir,” kata Perez.
Dengan ucapan seperti itu, cukup mustahil pemain-pemain seperti Marta dan Hegerberg mau mengenakan kostum Los Blancos. Marta menolak sponsor di sepatunya agar dapat mempromosikan kesetaraan. Sementara Hegerberg bertengkar dengan Asosiasi Sepakbola Norwegia (NFF) karena mereka sepakbola perempuan diremehkan oleh mereka.
Belum ada kejelasan bagaimana Real Madrid akan memperlakukan sepakbola perempuan. Entah mereka menggunakan cara yang sama seperti Fiorentina dengan menggabungkan operasional bersamaan tim pria. Atau seperti kata Perez, hanya menyediakan departemen latihan dan bergerak seperti amatir.
Menurut laporan GOAL, biaya operasional sepakbola perempuan di Spanyol biasanya sekitar 500 ribu euro. Ada yang mencapai empat juta euro. Tapi sebagian besar hanya bergerak dengan setengah juta.
Menurut the Local, Juventus di Italia hanya mengeluarkan dana 800 ribu euro untuk tim perempuan mereka. Sementara Independent mengatakan lima juta pauns yang digunakan Manchester United untuk tim perempuannya sudah tergolong ramah di Inggris.
Bukan Klub Terbaik Dunia
Foto: Twitter / @OL
Belum ada kepastian berapa dana yang dikeluarkan Los Blancos. Tapi jika mereka hanya menggunakan standard minimal, mustahil nama-nama seperti Wendie Renard, Le Sommer, dan Lucy Bronze akan mendarat di Valdebebas. Sama seperti Hegerberg, ketiga bermain di Olympique Lyon dan Les Gones adalah surga bagi para pesepakbola perempuan.
Bukan hanya mereka mendapatkan fasilitas dan perlakuan yang sama dengan para pemain pria, tim perempuan Lyon juga mengeluarkan 10 juta Euro setiap tahunnya. Jauh di atas standard klub lain. Real Madrid perlu membuktikan diri mereka terlebih dulu sebelum bisa membentuk ‘Galactica’.
Pasalnya terlepas dari nama besar Real Madrid sebagai sebuah produk, mereka punya catatan negatif ketika bicara soal sepakbola perempuan. Melihat prestasi Atletico Madrid atau bagaimana Barcelona memperlakukan pesepakbola perempuan mereka, Galactica masih sekedar mimpi untuk Los Blancos.
Beruntung ada Vero Boquete yang siap membantu mereka. “Saya rasa ada beberapa hal yang perlu disampaikan kepada Florentino Perez. Tapi saya siap membantu mereka. Saya akan sangat senang jika bisa membantu klub seperti mereka,” kata Boquete yang sudah pernah merasakan sepakbola di tiga benua berbeda.