Juan Miranda, Dilema dan Blunder Barcelona

Foto: Blaugranas.fr

Barcelona berpeluang kehilangan pemain muda lagi. Meski orang-orang di balik layar La Masia sudah dirombak, hal itu tidak mengubah kenyataan bahwa masih talenta akademi masih kesulitan menembus tim utama.

Carles Alena dan Riqui Puig mungkin tercatat di tim senior. Tapi mereka harus bersaing dengan Ivan Rakitic, Arturo Vidal, Sergio Busquets. Hal seperti ini membuat berbagai klub Eropa mengincar pemain-pemain muda Barcelona. Juan Miranda jadi nama terakhir yang diperebutkan.

Juventus dan Marseille menjadi dua kandidat utama untuk mendaratkan jasa Miranda dari Barcelona. Menurut laporan Get French Football News, Marseille sudah melakukan diskusi dengan Barcelona untuk mendaratkan Miranda. Sementara menurut GOAL, Juventus siap memberikan 10 juta Euro untuk Miranda.

Sebelumnya Mundo Deportivo melaporkan bahwa jasa Miranda diminati oleh sembilan kesebelasan: Celta Vigo, Atlético Madrid, Sampdoria, Real Sociedad, Valladolid, Borussia Mönchengladbach, Dortmund, PSV Eindhoven dan Ajax. Namun sekarang mengerucut ke La Vecchia Signora dan Les Pocheens.

Barcelona sebenarnya tidak ingin untuk melepas jasa Miranda. Pemain kelahiran 19 Januari 2000 itu memiliki kontrak hingga 2021 di Barcelona. Blaugrana juga memiliki opsi untuk memperpanjang masa baktinya hingga 2023 jika dibutuhkan.

Miranda pertama diorbitkan Valverde setelah Barcelona menjual Lucas Digne ke Everton (2018/2019). Tanpa kehadiran Digne, Jordi Alba sendiri di sisi kiri pertahanan Barcelona. Membuka peluang untuk Miranda tampil di tim senior. Kepala Pelatih Barcelona Ernesto Valverde juga mengakui bahwa dirinya percaya bahwa Miranda bisa membantu tim.

“Miranda akan tetap di tim senior karena kami sedang ada di masa-masa sibuk. Dengan tiga pertandingan dalam seminggu, Miranda memiliki peluang untuk bermain di salah satu laga tersebut,” kata Valverde pada akhir September 2018.

Sayangnya, setelah gagal membantu Barcelona melewati hadangan Levante di Copa del Rey, Miranda tidak pernah lagi terlihat di tim senior. Sekalipun Valverde mengaku percaya Miranda punya masa depan di Barcelona, dirinya seperti kapok menggunakan jasa Miranda di pertahanan Blaugrana.

Valverde Lebih Memilih Junior Firpo

Foto: Marca

Radio Catalunya awalnya mengatakan bahwa Barcelona ingin mengirim Miranda ke Ajax Amsterdam bersama Oriol Busquets dan  Riqui Puig. Walaupun sumber yang sama juga mengatakan peluang Miranda ke Amsterdam jauh lebih kecil dibandingkan Busquest dan Ruiq yang harus bersaing dengan Frenkie De Jong, laporan itu sejalan dengan berita dari Mundo Deportivo.

Bedanya, Mundo Deportivo mengatakan Miranda akan dipinjamkan ke Sampdoria, bukan Ajax. Tapi dasarnya tetap sama: Miranda akan disekolahkan keluar La Masia di 2019/2020. Mantan pemain akademi Real Betis itu awalnya sempat disebut akan menjadi jawaban dari masalah Barcelona di sisi kiri pertahanan. Sayangnya, Valverde lebih memilih membeli jasa Junior Firpo dengan dana 18 juta Euro.

Kehadiran Firpo kembali menutup pintu Miranda yang sebelumnya telah dibukakan oleh Digne. Ketika dirinya terlibat di tim senior (September 2018), Miranda sendiri mengakui bahwa dirinya belum siap untuk membela tim utama. “Saat ini masih terlalu cepat bagi saya ke tim utama. Walaupun berlatih dengan mereka, tempat saya masih di Barcelona B,” aku Miranda. “Jordi Alba masih akan bertahan lama di sisi kiri pertahanan Barcelona. Saya belajar banyak dari dirinya. Dia selalu mengingatkan saya untuk tenang,” lanjut Miranda.

Melihat pengakuan Miranda itu, meminjamkannya ke kesebelasan lain memang menjadi pilihan paling masuk akal. Real Betis sebenarnya ingin memulangkan Miranda. Los Beticos sempat disebut meminta Barcelona menyertakan Miranda ke proposal penawaran Junior Firpo. Tapi Blaugrana menolak hal tersebut.

Bermain di Luar Sistem Bukan Pilihan

Foto: OK Diario

Peluang untuk meminjamkan Miranda masih terbuka. Bukan ke Sampdoria atau Ajax, tapi Marseille. Tim yang diasuh Andre Villas-Boas tersebut melayangkan proposal peminjaman dengan opsi pembelian permanen untuk jasa Miranda. Dibanding tawaran Juventus yang langsung meminta Blaugrana menjual Miranda seharga 10 juta Euro, Marseille lebih pas dengan keinginan klub.

Akan tetapi, pergi ke Marseille sebagai pemain pinjaman sama saja menutup peluang Miranda menjadi pengganti Alba di masa depan. Sekalipun hanya pergi sebagai pemain pinjaman, sangat kecil peluang Miranda kembali ke Camp Nou dan mengisi tim utama.

Barcelona dikenal sebagai kesebelasan dengan gaya permainan yang berbeda dari klub lainnya. Mereka gemar mengorbitkan pemain-pemain muda. Namun, jika tidak sesuai dengan gaya dan kebutuhan klub, Blaugrana juga tak ragu membuang mereka. Sebagus apapun talenta mereka, hal paling penting adalah bermain sesuai dengan sistem. Mikel Arteta menjadi contoh utama dari kasus ini.

Dari berbagai kesebelasan yang ada di dunia, mungkin Ajax adalah satu-satunya klub dengan sistem serupa. Sayangnya, Ajax sudah tak membutuhkan bek kiri lagi. Nicolás Tagliafico, Lisandro Martínez, dan Kik Pierie sudah bisa mengisi pos tersebut. Pergi ke kesebelasan lain, walaupun hanya dengan tujuan belajar sama bermain di luar sistem.

Dilema Barcelona

Foto: Mundo Deportivo

Sejak 2000/2001, Barcelona banyak mengorbitkan pemain muda. Banyak juga yang pergi, entah sebagai pemain pinjaman ataupun hengkang permanen. Tapi hanya dua yang dapat kembali untuk mengisi tim utama Barcelona: Gerard Pique.

Pique dijual ke Manchester United pada 2004, setelah melihat penampilan Pique bersama Real Zaragoza, Blaugrana pun memulangkan dirinya di 2008. Manchester United menjual kembali Pique ke Camp Nou dengan harga lima juta Euro. Sisanya adalah sejarah. Nama-nama lain seperti Gerard Deulofeu, Jordi Alba, Aleix Vidal dan Cesc Fabregas, juga dapat kesempatan kedua di Barcelona. Tapi ceritanya beda dengan Pique. Ketika Pique pulang, dirinya belum memiliki pamor bintang. Tidak seperti Alba, Vidal, Fabregas, dan Deulofeu.

Sementara dari sekian banyak pemain yang dipinjamkan Barcelona ke kesebelasan lain, tidak satupun bertahan lama di Camp Nou setelah pulang. Bahkan Bojan Krkic dan Isaac Cuenca yang dipinjamkan ke Ajax pun tidak mendapat tempat setelah mendapat ilmu De Toekomst.

Ini adalah dilemma bagi Barcelona. Pada satu sisi mereka tidak ingin kehilangan Miranda. Tapi di sisi lain, mereka tak punya tepat untuknya di tim utama. Bagaimana pun, Blaugrana berpeluang kehilangan talenta besar dalam diri Juan Miranda dan semuanya diawali dari ‘blunder’ Valeverde yang lebih memilih Junior Firpo dibanding memberi tempat untuk juara Piala Eropa U17 (2017) dan U19 (2019) tersebut.