Untuk kedua kalinya, Mats Hummels pergi meninggalkan Bayern Munchen. Ia dilepas dengan dana sekitar 30-38 juta euro dan kembali ke Borussia Dortmund. Reuni dengan Mario Gotze dan Marco Reus yang merasakan masa keemasan BVB saat diasuh Jurgen Klopp.
Kepergian Hummels ini bisa dibilang mengejutkan. Saat bursa transfer sibuk mengurus masa depan Neymar, Paul Pogba, dan Gareth Bale, tidak ada peduli dengan Hummels. Apalagi jika mengingat Presiden Bayern Uli Hoeness sudah lebih dulu meminta Jerome Boateng untuk pergi dari Allianz Arena.
Niko Kovac selaku pelatih kepala Die Roten hanya memiliki tiga bek tengah selama musim 2018/2019: Nicklas Sule, Boateng, dan Hummels. Jika Boateng diminta pergi, secara logika Hummels akan dipertahankan. Kenyataannya, Hummels justru angkat kaki lebih dulu.
Catatan Hummels sebenarnya tidak buruk selama 2018/2019. Dirinya tak pernah membuat kesalahan fatal di lini belakang Bayern. Tetap aktif membangun serangan dan mendominasi udara. Melihat catatan ini, wajar jika Nino Duit dari GOAL mengatakan penjualan Hummels sebagai sebuah blunder.
Hummels jauh lebih baik dibanding Boateng. Bahkan kegagalan Boateng untuk bangkit setelah Piala Dunia 2018 disebut jadi alasan utama Hoeness meminta pemain keturunan Ghana itu untuk pergi.
Keputusan Hummels, Bukan Bayern
Foto: USA Today
Meski demikian, Direktur Olahraga Dortmund Michael Zorc mengatakan bahwa kepergian Hummels adalah pilihan pribadinya. “Kami sangat senang Hummels ingin kembali ke sini. Ini adalah langkah penting bagi Dortmund. Hummels bukan sekedar pemain terbaik musim 2018/2019, ia juga seorang pemimpin di atas lapangan,” kata Zorc.
Artinya kepergian Hummels ini berbeda dengan Boateng yang memang ingin dibuang Die Roten. Dengan kata lain, Bayern dan Hummels putus baik-baik. “Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Hummels. Dirinya telah berbuat banyak untuk klub ini,” buka Direktur Olahraga Bayern Hasan Salihamidzic.
“Kami mengharapkan yang terbaik bagi dia dan keluarganya di masa depan. Hummels adalah kunci kesuksesan klub dalam beberapa tahun terakhir,” lanjut Salihamidzic.
Begitu mengejutkannya kepergian Hummels, situs resmi Bundesliga mengatakan bahwa hal itu bisa jadi transfer terbaik liga di musim panas 2019.
Bukan Kehilangan Berarti
Foto: DW
Dortmund sekarang sudah mengeluarkan lebih dari 100 juta euro untuk berbelanja di musim panas 2019. Termasuk 30 juta euro untuk bek berkepala tiga, Mats Hummels. Performa Hummels memang masih mengesankan di 2018/2019. Namun uang sebesar itu untuk pemain berkepala tiga mungkin tidak bijak. Apalagi Hummels sebenarnya tidak beda dengan Boateng.
Meski Hummels konsisten dan Boateng menurun setelah Piala Dunia 2018, mereka sama-sama dicoret dari tim nasional Jerman. Joachim Low sudah tidak membutuhkan Hummels. Sama seperti ia tidak membutuhkan Boateng. Penjualan Hummels ke Dortmund bisa dilihat sebagai sikap Bayern mempertahankan statusnya sebagai tim terbaik di Jerman.
Seperti biasa, mereka ingin menjadi distributor utama bagi Der Panzer. Apabila Hummels tak lagi dibutuhkan tim nasional, Bayern juga tidak keberatan melepas jasanya. Mendapat dana 30 juta euro untuk pemain yang sudah tidak digunakan tim nasional adalah sebuah kemenangan besar bagi Die Roten.
Hummels pergi, bukan berarti Boateng akan bertahan. Kabarnya jasa mantan pemain Manchester City itu sudah ditawarkan ke Napoli dan siap dilepas dengan harga rendah. Sampai Thomas Muller yang hampir dua dekade berseragam Bayern pun siap mereka lepas.
Sama seperti Hummels dan Boateng, Muller sudah tidak digunakan oleh Der Panzer. Jadi bisa dibuang Bayern. Ini adalah harga diri Die Roten sebagai tim terbesar Jerman. Menurut rumor yang beredar, Muller mendapat tawaran besar dari Tiongkok. Namun beberapa klub Eropa seperti Inter Milan, Manchester United, dan Arsenal juga mengincar dirinya. Lagi-lagi Bayern bisa mendapatkan kucuran dana dengan melepas pemain non-nasional.
Pintu Regenerasi
Foto: Daily Mail
Melepas ketiga pemain itu sama dengan membuka pintu untuk regenerasi. Sesuai dengan keinginan Salihamidzic. Musim 2019/2020 pun menjadi momen paling tepat bagi Bayern melakukan hal itu. Mengingat Arjen Robben dan Franck Ribery juga baru pergi dari Allianz Arena.
Untuk sementara waktu, satu-satunya bek tengah yang aman di Bayern adalah Niklas Sule. Sosok yang menjadi andalan Low di lini belakang Der Panzer. Dengan dana penjualan yang didapat, Bayern memiliki modal untuk memboyong pemain berkualitas lainnya.
Pemain yang diakui tim nasional tentunya. Entah itu menghidupkan kembali ketertarikan mereka kepada Jonathan Tah dan Thilo Kehrer agar tetap menjaga slot di Der Panzer. Atau pemain tim nasional lain seperti Ozan Kabak, bek yang meraih penghargaan pendatang baru terbaik pada 2018/2019.
Hingga 21 Juni 2019, Bayern tengah dikaitkan dengan dua bek tengah yang sudah terbukti bersama negara ataupun klub mereka. Pemain Turki U21, Ozan Kabak dan Mario Hermoso dari Spanyol.
Entah siapa yang akan diboyong Die Rotten menggantikan Hummels. Satu yang pasti, Bayern akan tetap mengirim pemain-pemain mereka untuk tampil di level internasional!