Boxing Day jadi bagian krusial dan penting untuk tim-tim Liga Inggris. Tidak ada waktu untuk bersantai ketika liga lain memilih libur. Pentingnya periode boxing day untuk klub-klub Inggris membuat mereka totalitas agar mampu meraup poin penuh.
Singkat mengenai sejarah boxing day sendiri, tradisi bertanding pada hari natal dilakukan pertama kali oleh dua klub tertua Sheffield FC melawan Hallam FC. Awalnya pertandingan liga diadakan pada 25 dan 26 Desember, namun hal tersebut diubah menjadi bermain di tanggal 26 Desember saja mulai musim 1958/1959. Periode boxing day sendiri kerap dinilai sebagai periode penentu laju sebuah tim di musim tersebut.
Oleh karena itu tidak heran jika tradisi yang sudah dimulai di sepak bola Inggris sejak 1860 tersebut menciptakan banyak sekali pertandingan yang sangat menarik dan tentunya sengit. Berikut ini kita akan bahas 4 laga boxing day paling sengit Liga Inggris.
Baca juga: Mengenal Tradisi Boxing Day
Manchester United vs Newcastle United (2012/2013)
Pertandingan boxing day terakhir Sir Alex Ferguson bersama Manchester United mungkin jadi salah satu yang tidak akan terlupakan. United sukses memetik kemenangan atas Newcastle 4-3, padahal Setan Merah tertinggal sebanyak tiga kali di laga tersebut.
Tim tamu membuat seisi Old Trafford hening pada menit keempat setelah sepakan James Perch memecah kebuntuan. Johnny Evans sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1, namun ia juga yang membuat United kembali tertinggal di babak pertama usai mencetak gol bunuh diri.
Patrice Evra membuat United menyamakan kedudukan di awal babak kedua. Namun, Newcastle kembali unggul 3-2 usai Papiss Cisse menjebol gawang United. Selang 3 menit saja, Robin van Persie membuat seisi Teater Impian kembali bergemuruh. Klimaksnya terjadi di menit 90 ketika Javier Hernandez mencetak gol penentu kemenangan 4-3 Setan Merah.
Baca cerita pertandingan ini selengkapnya: 26 Desember 2012, Boxing Day Terbaik Manchester United
Arsenal vs Leicester City (2000/2001)
Highbury jadi saksi bisu pesta kemenangan Arsenal. Tidak hanya itu, stadion keramat yang sudah diruntuhkan tersebut juga jadi saksi betapa digdayanya Thierry Henry yang mencetak hattrick dan mengantar Arsenal menang 6-1 atas The Foxes–julukan Leicester.
Pesta gol Arsenal dibuka oleh Pangeran Highbury–julukan Henry–pada menit ke-22. Menerima umpan sepak pojok dari Robert Pires, Henry menghantam bola melalui sepakan volinya. Patrick Viera menambah keunggulan ketika babak kedua baru dimulai, sebelum diperkecil oleh tim tamu melalui Ade Akinbiyi.
Pesta baru dimulai 25 menit jelang bubaran. Dua gol tambahan dari Henry, ditambah dua gol lainnya yang disumbangkan oleh Freddie Ljunberg dan Toni Adams menyempurnakan kemenangan Meriam London.
Wigan Athletic vs Manchester City (2005/2006)
Wigan dalam performa impresif dan nangkring di posisi enam klasemen pada saat itu. Sementara City membuntuti dari posisi delapan. Keduanya bertemu pada boxing day Liga Inggris edisi 2005/2006. Kemenangan jadi target utama kedua tim.
Kendati bermain tandang, City mampu mencuri gol lebih dulu melalui Antoine Sibierski pada menit 3. Namun Wigan mencoba tak panik atau terburu-buru menyamakan kedudukan. Ketenangan anak asuh Paul Jewell terbayar ketika pada menit 11 Jason Roberts sukses menyamakan kedudukan.
Selepas gol penyama keududukan, Wigan bak berada di atas angin. Dua gol tambahan sukses diciptakan oleh Wigan, hasil sumbangsih Lee McCulloh dan Jason Roberts. Wigan bahkan semakin menjauh ketika Henri Camara mencetak gol di menit 73 dan mengubah kedudukan menjadi 4-1. Horror baru terasa untuk Wigan jelang menit akhir.
City tidak disangka tampil trengginas dan sukses memperkecil kedudukan pada menit 77 melalui Joey Barton. Wigan yang tampak keawalahan mencoba sekuat tenaga untuk memepertahankan keunggulan. Namun City sukses menambah gol melalui Andy Cole di menit 88. Beruntung, itu jadi gol terakhir dan laga usai dengan skor 4-3 untuk kemenangan Wigan.
Chelsea vs Aston Villa (2007/2008)
Bisa jadi ini merupakan laga paling panas di antara laga lain yang ada dalam daftar ini. Bagaimana tidak? Tiga kartu merah dan delapan gol jadi penghias pertandingan yang dilangsungkan di Stamford Bridge tersebut.
Pada laga yang berakhir 4-4 tersebut dua pemain Chelsea Rcardo Carvalho dan Ashley Cole diusir wasit pada menit ke-80 dan ke-90. Lalu di kubu lawan, Zat Knight menerima kartu merah jelang bubaran babak pertama.
Aston Villa unggul lebih dulu di babak pertama melalui dua gol Shaun Maloney, sementara Chelsea memperkecil ketertinggalan melalui penalti Shevchenko. Sheva membawa Chelsea imbang dengan sang lawan pada menit ke-50, lalu Alex sukses membuat Chelsea berbalik unggul pada menit ke-66. Martin Laursen sempat menyamakan kedudukan kembali di menit ke-72.
Chelsea lalu kembali unggul melalui Michael Ballack pada menit ke-88. Ketika pertandingan tampak menjadi milik tuan rumah, tim tamu mendapatkan keberuntungan yakni hadiah penalti di masa injury time. Gareth Barry tak menyia-nyiakan hal tersebut dan sukses membuat laga berakhir imbang 4-4.