Analisis Babak 16 Besar Liga Champions

Babak 16 besar Liga Champions akan digelar pada Februari mendatang. Hasil pengundiang yang dilakukan Desember tahun lalu mempertemukan sejumlah “final kepagian”. Selain itu, sejumlah pertandingan yang mempertemukan kesebelasan besar pun amat menarik untuk ditonton.

Inggris mendominasi dengan mengirimkan semua wakilnya. Sementara Spanyol diwakili oleh Real Madrid, Sevilla, dan Barcelona. Roma dan Juventus menjadi dua wakil Italia yang tersisa. Sementara itu, Prancis, Jerman, Turki, Ukraina, Portugal, dan Swiss, mengirimkan satu wakilnya.

Berikut adalah ulasan dan prediksi dari babak 16 besar Liga Champions musim 2017/2018 ini:

  1. Juventus vs Tottenham Hotspur

Juventus amat berambisi untuk menjuarai Liga Champions ketiga kalinya. Ini wajar mengingat di dua final terakhir, mereka selalu kalah dari kesebelasan Spanyol.

Hal ini sudah terlihat dari bagaimana Juventus melaju cukup mudah ke babak 16 besar dengan duduk di peringkat kedua fase grup. Di Serie A, hingga pekan ke-20, Juventus masih menempati peringkat kedua di bawah Napoli. Bentuk permainan yang mulai terbaca menjadi penyebab menurunnya performa Gonzalo Higuain dan kolega.

Sementara Spurs tanpa disangka bisa lolos dari grup neraka bersama Real Madrid dan Borussia Dortmund bahkan menjadi juara grup. Di Premier League, Spurs masih harus berjuang keras karena hingga pekan ke-24, Spurs masih bercokol di peringkat kelima.

Duel kedua tim akan sangat menarik melihat permainan Tottenham dan Juventus cukup menjanjikan di fase grup. Namun melihat tren dari kedua tim, Tottenham lebih diunggulkan karena performa meyakinkan mereka dengan menjadi juara grup sekaligus mengangkangi Real Madrid dan menyingkirkan Dortmund. Di samping itu kekuatan Juventus saat ini kurang menjanjikan dibanding dua musim terakhir di mana mereka bisa mencapai final.

  1. Basel vs Manchester City

Lolosnya FC Basel ke babak 16 besar juga sedikit mengejutkan, mengingat di grup A, Basel bergabung bersama Benfica dan Manchester United. Performa Benfica yang sangat buruk di Liga Champions musim ini, membuat Basel meraih tiket lolos ke 16 besar sebagai runner-up. Basel bahkan mampu mengalahkan Manchester United di kandang sendiri pada pekan kelima. Anak asuh Raphael Wicky terkenal dengan serangan balik cepat yang cukup mematikan di fase grup.

The Citizens musim ini cukup menakutkan, Pep Guardiola menyulap cara permainan Manchester City menjadi tidak mudah kehilangan bola dan lebih cepat dalam mengalirkan bola. Di fase grup, City nyaris menyapu bersih semua pertandingan. Namun, kekalahan dari Shaktar Donetsk menyebabkan mereka gagal melakukan itu.

Sulit untuk Basel lolos lebih jauh dari 16 besar. Di atas kertas Manchester City masih terlalu tangguh bagi Basel, beberapa bahkan menyebut kalau pertanyannya bukan siapa yang lolos ke perempatfinal, namun berapa gol yang akan dicetak Manchester City ke gawang Basel. Tentu tidak menutup kemungkinan, serangan balik yang jadi ciri khas Basel akan menyulitkan bagi City.

  1. Porto vs Liverpool

Runner-up grup G FC Porto juga lolos dari lubang jarum. satu grup dengan RB Leipzig dan juara Liga Prancis, Monaco, Porto sukses lolos ke babak 16 besar dengan cukup meyakinkan. Dimotori oleh Vincent Aboubakar, Porto menjadi tim yang menakutkan dari sisi penyerangan. Mereka mencetak 15 gol dalam 6 pertandingan. Di kompetisi domestik, Porto berada di puncak klasemen dan mencetak 46 gol dari 18 pertandingan.

Liverpool lolos sebagai juara dari Grup E. Sama dengan Porto, lini depan mereka sangat menakutkan. Mohamed Salah menjadi sosok paling menakutkan dari Liverpool musim ini. Bukti betapa menakutkannya lini depan mereka tampak ketika menghadapi Spartak Moscow di pertandingan terkahir fase grup. Sebanyak tujuh gol sukses dibuat Liverpool.

Permainan menyerang ala Jurgen Klopp sangat menakutkan bagi lawan-lawannya. Inkonsistensi permainan masih menjadi permasalah di tiap musim bagi Liverpool, lini pertahanan mereka seringkali masih membuat blunder yang merugikan, contoh ketika ditahan imbang Sevilla 3-3 padahal Liverpool unggul 3-0 sebelum beberapa kesalahan fatal dilakukan penggawa pertahanan Liverpool.

Kedua tim masih memiliki peluang yang sama untuk lolos ke fase berikutnya. Kekuatan dan kelemahan yang sama dari kedua tim akan menyajikan duel yang cukup menarik. Namun dilihat dari permainan kedua tim di fase grup, Liverpool lebih diunggulkan untuk lolos.

  1. Sevilla vs Manchester United

Manchester United di bawah asuhan Mourinho musim ini sebenarnya bermain cukup baik. Namun kekalahan di derby menghadapi Manchester City tampaknya akan berdampak pada permainan United di sisa musim.

United sendiri lolos sebagai juara grup A dengan performa yang cukup baik, dengan hanya menelan satu kekalahan dan mengakhiri lima pertandingan lainnya dengan kemenangan. Menarik melihat bagaimana kebangkitan United di babak 16 besar ini, ditambah bursa transfer yang diadakan sebelum babak 16 besar, mungkin belanja cukup besar dilakukan untuk menambal beberapa kelemahan United musim ini.

Permainan Sevilla musim ini di Liga Champions masih belum menemukan permainan terbaiknya. Sukses menahan imbang 2-2 Liverpool di Anfield, Sevilla dicukur habis oleh Spartak Moscow 5-1. Untungnya mereka bangkit dan tidak mengalami kekalahan di tiga sisa pertandingan fase grup dan lolos di posisi 2 klasemen grup E dibawah Liverpool.

Sevilla berpeluang mengejutkan untuk Manchester United. Kedua tim adalah juara Europa League di dua musim terakhir. Menarik melihat bagaimana permainan Manchester United ketika menghadapi Sevilla, mengingat permainan Sevilla yang cukup solid. Namun, secara keseluruhan, Manchester United lebih diunggulkan dibandingkan Sevilla.