FC Barcelona berhasil mendapatkan jasa Clement Lenglet dari Sevilla FC. Blaugrana harus membayar klausul pelepasan bek 23 tahun tersebut seharga 35,9 juta Euro agar dirinya bisa mendaratnya di Camp Nou. Tentu ini adalah harga yang mahal mengingat beberapa tahun lalu Lenglet hanyalah pemain dari Divisi Dua Prancis.
Kehadiran Lenglet menjadi suntikan tersendiri untuk FC Barcelona yang selama musim 2017/2018 hanya dapat mengandalkan Gerard Pique dan Samuel Umtiti sebagai palang pintu mereka. Yerry Mina belum mendapat kesempatan, sementara Thomas Vermaelen tak pernah terlihat meyakinkan sejak pertama diboyong dari Arsenal.
Perjalanan karir Lenglet bisa dikatakan cukup mulus. Dirinya adalah mantan kapten AS Nancy saat dia masih seorang remaja. Tidak lama kemudian, Sevilla mendaratkan jasa bek asal Prancis itu ke Ramon Sanchez Pizjuan.
Datang di musim dingin 2017, Lenglet langsung memberikan dampak positif pada klub asal Andalusia tersebut. Mantan manajer Sevilla, Vincenzo Montella, melihat Lenglet sebagai seorang juara. “Dia adalah juara. Baik secara mental, pikiran, atau permainan,” kata Montella seperti dilansir Goal.
Lenglet datang pada masa sulit. Sevilla sedang dalam fase transisi setelah Unai Emery dipinang Paris Saint-Germain. Dirinya merasakan empat pergantian manajer di tubuh Sevilla. Padahal dia baru hidup satu setengah tahun di Kota Seville. Mulai dari Jorge Sampaoli, Eduardo Berizzo, Montella, Joaquin Capparos, hingga Pablo Machin.
Lenglet tak pernah dilatih Machin yang baru ditunjuk setelah musim 2017/2018. Namun terlepas dari pergantian di ruang ganti tersebut, Lenglet selalu bisa mendapat tempat utama. Presiden Sevilla Pepe Castro bahkan mengaku bahwa dirinya ingin membuat Lenglet bertahan karena Machin tahu betapa krusialnya pemain kelahiran Beauvais tersebut.
“Kami sudah bertemu dengan Lenglet. Pertemuan itu bukan masalah transfer, kami bahkan ingin memberikan kontrak baru untuk dirinya. Pelatih sudah tahu bagaimana Lenglet di dalam tim. Agen dan keluarganya juga senang hidup di sini,” kata Castro kepada Estadio Deportivo.
Baca juga: Apakah Transfer Paulinho dari Barcelona Merupakan Pencucian Uang?
Hanya 1,5 musim membela Sevilla, Lenglet sudah mencatat 73 penampilan bersama mereka. Angka tersebut melebihi catatan Sergio Ramos yang dua tahun membela tim utama Sevilla. Bahkan Piotr Trochowski hanya mencatat 70 penampilan dengan Los Nervionenses selama empat tahun karirnya menetap di Andalusia.
Hal ini membuktikan betapa krusialnya Lenglet untuk Sevilla. Berizzo bahkan pernah dikritik karena tidak memberi kesempatan Lenglet untuk beristirahat. Begitu krusialnya Lenglet, dia sampai dimainkan melawan Cartagena dan Cadiz yang di atas kertas bukan saingan Sevilla.
Bersiaplah Pensiun, Pique!
Saat usia sudah mulai memengaruhi Puyol, Barcelona memutuskan untuk memulangkan Gerard Pique dari Manchester United. Pique bisa dikatakan pemain tersukses yang dipulangkan Barcelona. Dia adalah sentral pertahanan Blaugrana dan kerap kali mencetak gol krusial. Terlepas dari kontroversi yang sering ia ciptakan, Pique adalah salah satu bek terbaik dalam sejarah tim.
Pique pulang ke Barcelona pada 2008. Dia memang membentuk pagar kuat bersama Puyol pada masa keemasan Barcelona di bawah Pep Guardiola. Puyol juga masih bermain hingga 2014. Ketangguhan duet mereka mungkin membuat beberapa orang lupa bahwa Pique datang saat Puyol berkepala tiga.
Kini, Pique sudah berusia 31 tahun. Wajar jika Barcelona kemudian mendatangkan Lenglet. Sama seperti saat Puyol diorbitkan ke tim utama untuk menggantikan Abelardo yang sudah mulai menurun. Pique datang untuk menggantikan Puyol. Lenglet akan jadi pengganti Pique.
Performa Lenglet musim lalu juga membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang tepat untuk menjadi pengganti Pique. Menurut Squawka, Lenglet lebih sering melakukan duel udara (58) dibandingkan Pique (55) ataupun Umtiti (40). Memotong bola 32 kali, ungguli Pique yang hanya mencatat 24 potongan.
Ia juga lebih sering menghalau bola dibanding duet utama Barcelona di lini belakang. Lenglet menghalau bola 25 kali, dua lebih banyak dari Pique (23) dan 10 di atas Umtiti (15).
Catatan positif Lenglet di daerah pertahanan belum berhenti di situ. Ia juga lebih sering melakukan tackle (48) dibanding Jordi Alba (38), Umtiti (33), dan Pique (17). Lenglet 132 kali menyapu bola dari daerah pertahan Sevilla selama La Liga 2017/18. Lebih banyak dari Pique (105) yang tercatat sebagai pemain dengan sapuan terbanyak di Barcelona pada musim lalu.
Kini di Barcelona, Lenglet juga harus bisa mendistribusikan bola. Tapi itu bukan masalah bagi Lenglet. Ia mencatat 84% operan akurat musim lalu. Masih di bawah Umtiti, Pique, ataupun Alba, tapi, Lenglet jadi satu-satunya pemain Sevilla yang melepaskan lebih dari 1.000 operan sukses.
Baca juga: Mimpi Tak Selalu Indah, Malcom!
Kado Terakhir Monchi untuk Barcelona
Keberhasilan Barcelona mendapatkan jasa Lenglet tak lepas dari peran Monchi. Sosok dengan nama lengkap Ramon Rodriguez Verdejo itu merupakan kunci transfer pemain Sevilla sejak musim 2000/2001. Berbagai pemain ditemukan Monchi untuk Sevilla. Lenglet adalah salah satunya.
Dalam wawancara bersama So Foot, Lenglet menceritakan bagaimana Monchi sangat krusial dalam kedatangannya ke Sevilla. “Monchi sudah memantau saya sebelum debut di tim senior Nancy. Tiga atau empat tahun lalu, dia menelpon ayah saya, memberi info tentang Sevilla. Bagaimana Sevilla mendominasi Liga Europa dan ingin saya pindah ke sana,” ungkap Lenglet tahun lalu.
Lenglet kemudian bergabung dengan Sevilla. Sayangnya, Monchi kemudian pindah ke AS Roma di akhir April 2017. Lenglet hanya empat bulan bersama sosok yang membuat dia ke Sevilla. Saat rumor Barcelona muncul, Lenglet secara terbuka mengatakan masa depannya tergantung dengan penunjukkan manajer dan direktur olahraga Sevilla yang baru.
Setelah Machin ditujuk sebagai manajer baru Sevilla, Lenglet langsung memutuskan untuk pindah. Meski Capparos dipertahankan menjadi direktur olahraga. Pepe Castro ingin memperpanjang kontraknya dan Montella menyarakan dia untuk bertahan. Sial bagi mereka, bek Prancis tersebut lebih memilih untuk menyusul Umtiti di Barcelona.
Baca juga: FC Barcelona dan Hubungan Kesebelasan dengan Corak Jersey yang Sama
Andai Monchi bertahan di Sevilla, Lenglet mungkin akan tetap ada di Ramon Sanchez Pizjuan. Namun berkat kepindahan Monchi, Blaugrana berhasil mendapatkan Clement Lenglet. Sama seperti saat Sevilla menjual temuan Monchi lainnya, seperti Dani Alves, Ivan Rakitic ataupun Seydou Keita, harga yang dibayarkan tidak murah.
Lenglet dibeli dari Nancy dengan dana 5,5 juta Euro dan Barcelona harus membayar lebih dari tujuh kali lipat harga tersebut. Akan tetapi Lenglet adalah penemuan emas terakhir Monchi untuk Sevilla.
Lenglet dan Walter Montoya dari Rosario Central adalah dua pemain yang terakhir Monchi boyong untuk Sevilla. Montoya gagal mencapai ekspektasi dan sudah kembali ke Argentina. Kisah Lenglet adalah kebalikannya.
Dana 35,9 juta Euro pada akhirnya terasa murah. Apalagi mengingat Lenglet adalah pengganti sepadan untuk Gerard Pique.
Baca juga: Menakar Kualitas Virgil van Dijk Sebagai Bek Termahal di Dunia