Mantan pelatih Leicester City dan Chelsea, Claudio Ranieri, ditunjuk sebagai manajer AS Roma hingga akhir musim 2018/2019 ini. Sebelumnya, pelatih berusia 67 tahun ini baru saja dipecat Fulham sepekan lalu, setelah hanya memenangi tiga dari 17 pertandingan yang ia pimpin.
Baca juga: Gagal Mengangkat Fulham, Claudio Ranieri Dipecat
Tak perlu waktu lama bagi Ranieri yang juga fans AS Roma ini untuk mendapatkan pekerjaan baru. Kegagalan AS Roma di Liga Champions membuat Serigala Ibukota memecat pelatih mereka, Eusebio di Francesco. Kekosongan jabatan pelatih langsung membuat Roma bergerak cepat dan menunjuk Ranieri.
“Aku senang bisa pulang ke rumah. Ketika Roma memanggilmu, tak mungkin untuk bilang tidak,” kata Ranieri yang pernah menangani Roma sejak 2009-2011.
Di Francesco sendiri dipecat usai kekalahan 3-4 secara agregat dari FC Porto di babak 16 besar Liga Champions. Lalu, Direktur Olahraga Roma, Monchi, juga meninggalkan klub pada Jumat kemarin.
Kepergian Monchi merupakan keputusan bersama seperti dilansir pernyataan klub. “Aku ingin berterima kasih pada president Pallotta, manajemen klub, staf, para pemain, dan penggemar atas dukungan mereka selama aku di sini. Aku berharap Roma meraih kesuksesan di masa depan,” tutur Monchi.
Sebelum melatih Roma, Ranieri ditunjuk sebagai manajer interim menggantikan Slavisa Jokanovic yang dipecat pada akhir November 2018 lalu. Ia sempat memberikan angin segar dengan kemenangan 3-2 atas Southampton di laga pertamanya. Namun, Ranieri mengalami 11 kekalahan termasuk kalah di babak ketiga Piala FA dari kesebelasan divisi empat, Oldham. Ranieri meninggalkan The Cottagers setelah hanya 106 hari bertahan dengan menempatkan Fulham di peringkat ke-19 di Premier League, 10 poin dari zona aman dengan 10 pertandingan tersisa.
Baca juga: Bersama Nantes, Claudio Ranieri Menembus Batas
Presiden Roma, Jim Pallota, menyatakan, “Kami senang menyambut Claudio Ranieri kembali ke klub. Kami punya satu tujuan sisa di musim ini dan itu adalah untuk finis setinggi mungkin di liga dan mengamankan Liga Champions.”
Sebelum kalah dari FC Porto, Roma pun kalah 0-3 dari rival sekota, Lazio, sepekan lalu. Di Francesco sendiri mengambil alih Roma pada Juni 2017. Ia sempat membawa Roma hingga semifinal Liga Champions sebelum dikalahkan Liverpool.
“Atas nama diri saya sendiri dan semua orang di AS Roma, saya ingin berterima kasih pada Eusebio atas kerja keras dan komitmennya. Sejak kembali ke klub, Eusebio selalu berlaku profesional dan menempatkan kepentingan klub di atas dirinya sendiri. Kami berharap ia sukses di masa depan,” tutur Pallotta.
Eusebio Di Francesco merupakan gelandang yang turut membawa Roma meraih gelar juara Serie A pada 2001 sebelum pensiun sebagai pemain pada 2005. Ia lalu meghabiskan lima tahun di Sassuolo dan memenangi gelar Serie B pada 2013. Ia pun kemudian menangani Roma dengan menggantikan Luciano Spalleti.
Saat ini, Roma berada tiga poin di bawah peringkat keempat, Inter Milan, yang menduduki spot terakhir Liga Champions. Ranieri sendiri dikenal saat secara tak terduga membawa Leicester City menjuarai Premier League 2016 silam. Kepulangannya ke Roma akan menjadi kali kedelapan ia sebagai manajer di Serie A. Ini juga jadi kali pertama sejak 2012 ketika ia dipecat Inter Milan pada 2012. Ranieri pun akan menjalani masa ke-19 kalinya sebagai manajer sepanjang kariernya.