Pemain Brasil di Madrid (4): Kualitas yang Sebenarnya

Real Madrid kerap mendatangkan pemain berkebangsaan Brasil. Ada yang sukses, ada pula yang kariernya tampak menghilang begitu saja.

Setidaknya terdapat tiga nasib pemain Brasil yang merumput di Real Madrid. Ada yang (1) terlupakan, (2) sulit bersaing dengan pemain lain, (3) berusaha jadi yang terbaik, serta (4) yang berhasil menunjukkan kualitas Brasil yang sebenarnya.

Pada bagian ini, kami akan membahas mengenai para pemain Brasil yang realtif sukses bersama Real Madrid.

Vinicius Junior

Vinicius Junior lahir di Sao Goncalo pada 12 Juli 2000. Ia mengawali sepakbolanya di Flamengo sejak usia lima tahun. Karier profesionalnya pun dimulai di Flamengo pada 2017 dan sejak saat itu, ia menjadi pemain utama. Bersama Flamengo, dalam dua tahun ia mencatatkan total 69 penampilan dan mencetak 14 gol.

Sebelum musim keduanya dimulai, Madrid sudah mengontrak Vinicius dengan membayar transfer 40,5 juta paun. Namun, Vinicius baru bisa bergabung setelah 12 Juli 2018 saat usianya menginjak 18 tahun. Ketika itu, ia menjadi pemain Brasil termahal kedua setelah Neymar.

Dari 2018 sampai 2020, Vinicius tampak tengah beradaptasi dengan sepakbola Spanyol. Ia tak selalu diturunkan. Salah satunya karena cedera ACL pada Maret 2019. Sejak musim 2020/2021 dan 2021/2022, Vinicius menjadi pemain utama di lini serang El Real.

Puncaknya tentu musim lalu ketika ia memberi double buat Madrid dengan menjuarai La Liga dan Liga Champions. Jumlah golnya pun meningkat drastis: 22 gol dengan 17 di antaranya dicetak di La Liga.

Dengan capaian ini, wajar mengatakan kalau Vinicius akan menjadi pemain Brasil yang berhasil di Real Madrid.

Casemiro

Casemiro lahir di Sao Jose dos Campos pada 23 Februari 1993. Casemiro adalah produk dari akademi Sao Paulo. Ia sudah di sana sejak berusia sembilan tahun. Di usianya yang ke-11, Casemiro menjabat sebagai kapten tim muda Sao Paulo.

Pada akhir Januari 2013, Casemiro dipinjamkan ke Real Madrid buat diturunkan di Castilla. Meski demikian, ia juga dimainkan di tim senior. Pada Juni 2013, Madrid mempermanenkannya.

Casemiro tampil cukup stabil di lini tengah El Real. Pelan-pelan, ia menjadi pemain yang tak tergantikan utamanya sejak dilatih Zinedine Zidane. Hingga musim 2021/2022, Casemiro telah mengangkat tiga trofi La Liga dan lima gelar Liga Champions.

“Casemiro adalah pemain yang penting, dia memastikan keseimbangan antara pertahanan dan penyerangan, dia melakukan tuags yang mirip dengan Deschamps dan Makalele. Apa yang telah dia lakukan tidaklah mengejutkan, dia punya kepercayaan diri dan dia semakin baik setiap tahunnya,” kata Zidane pada 2017.

Ronaldo

Ronaldo lahir di Rio de Janiero pada 18 September 1976. Ia mengawali sepakbolanya di Sao Cristovao, lalu ke Cruzeiro. Kariernya di Eropa dimulai di PSV Eindhoven pada 1994. Penampilan bagusnya membawanya bermain bersama Barcelona dan Inter Milan.

Kebintangan Ronaldo yang membuatnya direkrut Real Madrid pada 2002 sekaligus menandai era Galactico. Ia menjadi salah satu penyerang terbaik dalam sejarah Real Madrid. Bagaimana tidak? Dari 177 pertandingan yang dijalani, ia berhasil mencetak 104 gol. Capaian itu juga membantu Madrid menjuarai dua trofi La Liga.

Di Madrid, Ronaldo menghabiskan lima tahun. Namun, cedera dan masalah berat badan mengakhiri kariernya di klub ibu kota Spanyol tersebut.

Roberto Carlos

Roberto Carlos da Silva Rocha lahir di Sao Paulo pada 10 April 1973. Selain kualitas permainannya, Carlos dikenal karena fisiknya. Tingginya 168 sentimeter dengan tubuh gempal.

Ia mengawali kariernya di Uniao Sao Joao lalu ke Palmeiras. Ia bergabung dengan Inter Milan pada 1995 saat menjalani kariernya di Eropa.

Carlos diminta menjadi pemain sayap oleh pelatih Inter, Roy Hodgson. Namun, Carlos menolak dan satu-satunya cara adalah dengan pindah. Tujuannya adalah Real Madrid.

Carlos menghabiskan 11 musim di Madrid dan tampil di 584 penampilan dengan mencetak 71 gol. Dia adalah pemain asing Madrid dengan jumlah penampilan terbanyak di La Liga. Di masa baktinya bersama Madrid, ia dianggap sebagai bek kiri terbaik di dunia.

Bersama Madrid, Carlos menjuarai empat gelar La Liga dan tiga trofi Liga Champions.

Marcelo

Madrid kesusahan betul mencari pemain Brasil yang bisa main di pos fullbek kanan. Akan tetapi, hal tersebut tak berlaku di pos fulbek kiri.

Setelah Carlos pensiun, Madrid menemukan bakat masa depan pada Marcelo. Lahir di Rio de Janiero pada 12 Mei 1988, Marcelo mengawali kariernya di Fluminense. Ia bergabung dengan Madrid, enam bulan sebelum Carlos pensiun.

Sejak awal, Marcelo dianggap sebagai penerus Carlos. Ditambah lagi, ia juga senang menyerang. Di pos fulbek kiri, Marcelo tak tergantikan, setidaknya hingga musim 2018/2019. Sejak saat itu, ia cuma tampil di bawah 20 pertandingan La Liga. Posisinya kerap digantikan Ferland Mendy.

Marcelo memutuskan tak memperpanjang kontraknya yang berakhir pada musim panas 2022 ini. Sepanjang 15 musimnya bersama Madrid, ia telah mempersembahkan enam gelar La Liga serta lima trofi Liga Champions. Capaian ini menjadikannya sebagai pemain Brasil paling sukses yang merumput bersama Real Madrid.