Setelah enam tahun bermain di negara sendiri, gelandang ikonik Amerika Serikat, Megan Rapinoe, membuka peluang untuk kembali menyicipi Benua Biru. Pemain yang sebelumnya sempat membela Olympique Lyon (2013-2014) itu mengincar Spanyol sebagai pelabuhan berikutnya. Pemilik empat gelar juara Primera Iberdrola, FC Barcelona, pun menjadi klub incarannya.
“Barcelona, Atletico, dan Real Madrid merupakan opsi menarik. Cara Barcelona bermain sangat indah dan memberi inspirasi. Atletico Madrid memiliki permainan dengan intensitas tinggi. Sementara Real Madrid punya pemain-pemain bintang. Dari tiga kesebelasan itu, Barcelona selalu jadi yang pertama di hati saya,” aku Rapinoe.
Gelandang kelahiran 5 Juli 1984 itu menatap Negeri Matador sebagai tempatnya untuk gantung sepatu. Dengan pengalamannya selama setahun di Lyon, Rapinoe sadar bahwa kesempatan bermain di Eropa adalah tawaran yang menarik.
“Megan Rapinoe telah mulai menua. Tapi saya tetap terbuka dan main di Eropa merupakan peluang atraktif. Saya pernah merasakannya bersama Lyon. Spanyol mungkin jadi tempat Rapinoe mengakhiri kariernya,” aku Rapinoe. Ucapan Rapinoe itu langsung disambut oleh Barcelona yang membuka peluang untuk kapten tim nasional Amerika Serikat itu membela Blaugranes.
🚨🚨Barcelona news LIVE!
Plenty going on at the Nou Camp after their worst start to a La Liga season in 25 years…
🔵Players turning against Ernesto Valverde
⚪️Barca open to signing US hero Megan Rapinoe
🔵Thomas Tuchel provides Neymar updatehttps://t.co/66B9vUkL76 pic.twitter.com/ci1IEM6oww
— Express Sport (@DExpress_Sport) September 23, 2019
“Meski saat ini kami tidak ada di pasar yang sebesar tim pria, menurut saya Barcelona siap untuk mendatangkan pemain sekelas Rapinoe. Kita lihat saja di masa depan. Pasalnya tim ini dibangun dengan sistem yang rumit,” kata Anggota Direksi Barcelona, Maria Teixidor.
Teixidor juga mengakui bahwa dirinya punya kekaguman tersendiri pada Rapinoe. Terutama terkait dampak yang diberikannya di luar lapangan. “Setelah mendengar dan melihat apa yang ia ucapankan setelah Amerika Serikat menjuarai Piala Dunia, saya tahu bahwa dirinya adalah seorang pembicara yang hebat. Saya bahkan melihat dirinya seperti seorang aktivis atau politikus,” aku Teixidor.
“Bagi saya, sangat hebat seorang pemain bisa membicarakan kenyataan dan tetap bermain di level tertinggi seperti Megan [Rapinoe]. Orang-orang yang dibekali dengan kepekaan dan integritas merupakan sosok penting. Orang seperti Rapinoe memiliki kemampuan menjadi pemimpin dan layak mendapat rasa hormat,” jelasnya.
Dampak Besar Rapinoe
Rapinoe sendiri pernah mengakui bahwa dirinya adalah sebuah papan protes berjalan. Ia merupakan katalisator utama Amerika Serikat di Piala Dunia 2019. Dirinya paling aktif jadi pembicara dan memprotes kebijakan pemeritah serta Asosiasi Sepakbola Amerika Serikat (USSF). Rapinoe adalah poster utama dalam perjuangan para pesepakbola perempuan di Amerika Serikat untuk memperjuangkan kesetaraan gaji dengan kompatriot pria mereka.
Meski demikian, Rapinoe juga membuktikan bahwa dirinya punya kemampuan di atas lapangan. Bukan sekedar mulut besar. Bukan tong kosong yang nyaring bunyinya. Pada Piala Dunia 2019, Rapinoe memborong berbagai penghargaan individu.
Bukan sekedar keluar sebagai juara turnamen, tapi juga terpilih menjadi pemain terbaik dan peraih sepatu emas. Dari 26 gol yang diciptakan Amerika Serikat di Perancis, Rapinoe mencetak enam dan mengarsiteki tiga lainnya. Namanya juga tercatat sebagai salah satu pemain dengan catatan assist terbanyak di Amerika Serikat. Hingga 23 September 2019, ia tercatat mengarsiteki 59 gol sejak pertama dipanggil ke tim nasional pada 2006.
Jika Barcelona mendatangkan Rapinoe, mereka akan mendapatkan dampak positif yang sangat besar. Secara publikasi, Rapinoe yang telah menjuarai Olimpiade, Piala Dunia, UEFA Women’s Champions League, adalah pemain besar. Secara ‘filosofis’, Rapinoe juga sejalan dengan Barcelona. Rapinoe adalah papan protes berjalan. Sementara Barcelona disebut sebagai tentara mini kemerdekaan Catalunya.
Lebih Dibutuhkan Real Madrid Dibandingkan Barcelona
Tapi, Rapinoe tidak akan memberikan banyak pengaruh di atas lapangan. Dapat mengisi pos sebagai gelandang ataupun penyerang sayap, kemampuan Rapinoe sudah tidak perlu diragukan lagi. Sayangnya, Barcelona sebenarnya telah memiliki pemain yang bisa mengisi pos tersebut. Entah itu Kheira Hamraoui, Lieke Martens, ataupun Jennifer Hermoso.
Lluis Cortes yang menanangani Barcelona juga memiliki kepercayaan besar pada pemain-pemain itu. Terutama Hermoso. “Hermoso bisa menjadi pemain yang lebih baik bersama Barcelona. Ia memiliki kualitas yang impresif,” puji Cortes. Kepercayaan itupun dibayar Hermoso dengan lima gol (per 23 September 2019). Menempatkan dia sebagai topskorer sementara liga. Predikat yang sudah pernah ia dapatkan tiga kali. Termasuk dua bersama Barcelona (2015-2017).
Jika Rapinoe datang ke Estadi Johan Cruyff, dirinya mungkin hanya akan duduk di bangku cadangan. Opsi terbaik Rapinoe di Spanyol sebenarnya adalah CD Tacon. Kesebelasan yang musim depan akan resmi menggunakan nama Real Madrid. Keseriusan Real Madrid untuk membangun sepakbola perempuan masih perlu dipertanyakan. Meski mendatangkan nama tenar seperti Kosovare Asllani, CD Tacon masih duduk di papan bawah liga.
Mendatangkan pemain sekelas Rapinoe akan semakin memperkuat pernyataan dan eksistensi Real Madrid di sepakbola perempuan. Rapinoe akan membantu mengangkat kualitas tim sekaligus memastikan bahwa Florentino Perez tidak sembarangan.
Sebagai papan protes berjalan, jika para pemain profesional Real Madrid diperlakukan tak adil, Rapinoe pasti akan angkat bicara. Menghasilkan pemberitaan negatif tentang mereka dan sulit menarik masa ke depannya. Tapi keputusan Rapinoe untuk mengakui Barcelona sebagai nomor satu di hatinya mungkin menutup peluangnya untuk mendarat di Madrid. Padahal dirinya lebih dibutuhkan di sana dibandingkan di Barcelona.