Dani Ceballos dan Tren Spanyol di Arsenal

Foto: Arsenal Core

Setelah mencampakkan Hakim Ziyech dan Ismael Bennacer, Unai Emery akhirnya berhasil mendaratkan gelandang keinginannya, Dani Ceballos. Meski Ceballos hanya datang sebagai pemain pinjaman, Emery sepertinya 100% percaya bahwa gelandang Real Madrid tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Sampai-sampai rela menolak diskon 50% yang ditawarkan oleh Ajax Amsterdam.

“Saya senang Ceballos bergabung dengan kami. Dia merupakan gelandang yang dibekali dengan teknik, kretivitas tinggi, serta presisi,” puji Emery. Ceballos juga senang mendapat bisa diasuh Emery di Arsenal. “Emery merupakan faktor utama mengapa saya bergabung ke tim ini. Saya percaya kepada dirinya dan tahu bahwa ia adalah manajer yang sangat taktikal. Dirinya bisa membantu saya mendapatkan posisi terbaik di atas lapangan,” kata Ceballos.

Selain Emery, pengaruh talenta-talenta Spanyol terdahulu juga menjadi alasan Ceballos bergabung dengan the Gunners. “Saya melihat nama Santi Cazorla dan Cesc Fabregas yang pernah memimpin kesebelasan ini. Mereka adalah inspirasi saya. Tertutama Cazorla,” buka Ceballos.

Menurut saya, dia adalah salah satu gelandang terbaik di Spanyol. Lihat bagaimana dirinya bisa kembali dari cedera panjang dan tetap memperlihatkan kualitasnya. Saya ingin dapat bermain dengan dirinya,” aku gelandang kelahiran 7 Agustus 1996 tersebut.

“Saat ini juga ada Hector [Bellerin] di Arsenal. Saya mengenal Hector lebih dari urusan sepakbola. Kami sempat berdiskusi soal peluang saya gabung dengan Arsenal. Hector pun langsung mendukung dan menceritakan kehidupan di klub. Saya ingin berterimakasih pada dirinya,” lanjut Ceballos.

Visi Wenger Membesarkan Talenta Spanyol di Arsenal

Foto: Twitter / @IndyFootball

Secara kasat mata, Ceballos memang memiliki kualitas untuk mengangkat performa the Gunners di musim 2019/2020. Talentanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Sejak masih berseragam Real Betis pun, Ceballos sudah digadang-gadang akan menjadi pemain besar. Oleh karena itulah ia bisa mendapatkan tempat di Real Madrid.

Pindah ke Arsenal sebagai pemain pinjaman, Ceballos memperkuat tradisi talenta Spanyol di London Utara. Walaupun pemain-pemain dari Negeri Matador kadang suka tenggelam dan tertutup oleh banyaknya talenta Prancis yang diangkut Arsene Wenger, Spanyol juga selalu menjadi distributor utama Arsenal.

Wenger ingin membentuk sepakbola indah dengan talenta-talenta muda. Ia pun berburu ke Spanyol, terutama FC Barcelona. Entah itu Fabregas, Bellerin, Ignasi Miquel, ataupun Jon Toral, semua berasal didaratkan dari Barcelona. Menurut Transfermarkt, hingga Agustus 2019, the Gunners sudah pernah mengontrak 14 pemain Spanyol. Hanya Manuel Almunia, Nacho Montreal, Lucas Perez, dan Cazorla yang tidak memiliki latar belakang Barcelona.

Mayoritas dari pemain-pemain Spanyol yang mengenakan seragam merah London Utara juga berhasil membuktikan bahwa diri mereka berguna untuk tim. Bahkan Almunia yang sering kali dikritik saat ada di bawah mistar merupakan salah satu pemain Spanyol paling setia kepada Arsenal. Menghabiskan tujuh tahun membela the Gunners.

Penerus Fabregas yang Gagal Berkembang

Foto: Daily Mail

Namun, sering kali pemain-pemain yang diharapkan untuk jadi besar dan membantu Arsenal justru gagal bersinar. Kasus paling besar adalah Fran Merida, gelandang yang dijuluki sebagai penerus Fabregas saat pertama didaratkan Arsenal.

Merida datang dengan ekspektasi besar. Dikenal sebagai gelandang yang pintar, cepat, akurat, dan memiliki tendangan mematikan, Wenger pun tidak ragu memberi kesempatan pada Merida di Piala Liga. “Dia sudah terlihat semakin baik setiap harinya. Ia berlatih keras dan terus berkembang,” puji Wenger yang sempat mengatakan bahwa Merida punya terlalu banyak kualitas dalam dirinya.

Sayangnya, Merida ternyata tidak bisa mencapai level Fabregas. Setelah tampil 17 kali untuk the Gunners, ia pun hengkang ke Atletico Madrid. “Saya tidak pernah jadi orang sabar dan itu adalah sebuah kesalahan. Dengan keberadaan Aaron Ramsey, Samir Nasri, Jack Wilshere, Fabregas, Tomas Rosicky, dan Denilson, sulit bagi saya mendapat peluang,” kata Merida menyesali kepergiannya dari Arsenal.

“Mereka sempat menawarkan perpanjangan kontrak empat tahun. Tapi tidak ada jaminan bahwa saya akan bermain di tim utama. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi,” jelas gelandang kelahiran 4 Maret 1990 tersebut.

“Dalam beberapa tahun terakhir saya di sana, situasinya menjadi rumit. Tapi saya tetap mencintai Arsenal dan tidak akan pernah melupakan Wenger. Dia adalah sosok yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada saya. Beruntung bisa diasuh oleh sosok yang berpengaruh di sepakbola Inggris,” lanjutnya.

Tren Buruk Lucas Perez dan Denis Suarez

Foto: Sport 360

Merida, Ignasi Miquel, Lucas Perez, semua tidak mendapatkan kesempatan yang cukup di Arsenal. Wenger bahkan sempat meminta maaf kepada Perez secara personal karena tidak memperlakukan Perez dengan seharusnya selama ia membela Arsenal.

Meski Perez sering kali disebut sebagai hasil kepanikan Wenger di bursa transfer dan tertimpa masalah cedera saat di Emirates Stadium, ia datang dengan label ‘Vardy dari Spanyol‘. Sialnya Perez tidak pernah bisa memperlihatkan kemampuannya di London Utara.

Sejak kegagalan Perez, reputasi talenta Spanyol di Arsenal semakin buruk. Denis Suarez yang didatangkan Emery sebagai pemain pinjaman dari Barcelona makan gaji buta selama musim 2018/2019. Padahal Suarez merupakan pemain pilihan Emery layaknya Ceballos.

Jika melihat sejarah talenta-talenta Spanyol di Arsenal, ada satu kunci utama keberhasilan mereka. Fabregas, Cazorla, Bellerin, semua bisa memberikan dampak instan kepada tim. Hal serupa juga harus bisa dilakukan Ceballos pada musim 2019/2020.

Sekalipun tak ada klausal pembelian permanen dalam pernjanjian Arsenal dan Real Madrid, apabila Ceballos gagal memberikan dampak instan, dirinya hanya akan menambah panjang catatan buruk talenta Spanyol di Arsenal.