Aljazair jadi negara terakhir yang mengangkat piala di musim panas 2019. Menjuarai Africa Cup of Nations, the Fennecs menyusul Portugal (UEFA Nations Cup), Amerika Serikat (Piala Dunia 2019), Meksiko (Gold Cup), dan Brasil (Copa America) yang lebih dulu mengangkat piala jelang musim 2019/2020 digelar.
Mengalahkan Senegal dengan skor 1-0, Riyad Mahrez dan kawan-kawan memberikan gelar AFCON kedua bagi negaranya. Gelar pertama dalam 29 tahun terakhir. Gol semata wayang Aljazair dicetak penyerang Al Saad Baghdad Bounedjah pada menit kedua. Namun, bukan Bounedjah atau Mahrez yang terpilih sebagai pemain terbaik turnamen. Melainkan mantan pemain akademi Arsenal, Ismael Bennacer.
Bennacer sama sekali tidak mencetak gol sepanjang AFCON 2019. Namun, dirinya merupakan tulang punggung the Fennecs. Mengarsiteki tiga gol Aljazair sepenjang turnamen, termasuk gol yang dicetak Bounedjah di final.
Hingga 20 Juli 2019, Bennacer masih tercatat sebagai pemain Empoli. Akan tetapi jasanya menjadi rebutan berbagai klub sepanjang musim panas. Fiorentina, Napoli, dan AC Milan tertarik memboyong pemain kelahiran 1 Desember 1997 itu setelah tampil impresif selama dua musim di Stadio Carlo Castellani.
Bahkan saat Empoli gagal bertahan di Serie-A sekalipun, Bennacer tetap banjir pujian. Bisa mengisi berbagai posisi dan peran di lini tengah, memiliki kecepatan, visi, intelegensi, serta teknik mumpuni, Bennacer disebut sebagai ‘seniman’ oleh Wayne Girard; Kontributor These Football Times, Football Italia, Gentleman Ultra, dan Al Jazeera.
Pengakuan Arsene Wenger
Foto: Twitter / @Arsenal | Bela Arsenal 33 kali, hanya sekali di tim senior.
Sebelum bersinar di Negeri Pizza, Bennacer memiliki kesempatan main di Premier League. Liga sepakbola yang katanya terbaik di dunia. Ia diboyong Arsenal dari Arles-Avignon pada 2015 ketika masih berusia 18 tahun. Saat itu, the Gunners mengalahkan Manchester City yang juga meminati Bennacer. Masih berstatus pemain U18 Prancis, Bennacer melanjutkan tradisi transfer Arsene Wenger di Arsenal.
Bennacer datang dengan reputasi tinggi. Ludovic Batelli yang menangani dirinya di Prancis U18 bahkan menyebut Bennacer, Kevin Augustin, Thierry Ambrose, dan Ousmane Dembele yang membela timnya sebagai generasi penuh talenta. Wenger setuju dengan Batelli dan ikut mengakui talenta Bennacer.
“Bennacer mungkin bukan pemain spektakuler. Tapi dia sangat efisien. Sekali Anda sudah memasukkan namanya ke lapangan, ia tidak akan pernah diganti,” aku Wenger. Sayang ketika Bennacer membela Arsenal, Wenger juga memiliki Aaron Ramsey, Jack Wilshere, dan Mikel Arteta di lini tengah. Bennacer pun tidak mendapat kesempatan.
Setelah dipinjamkan Arsenal selama setengah musim di Tours FC, Bennacer akhirnya dilepas ke Empoli. Pada musim pertamanya, ia langsung membantu Empoli kembali ke Serie-A. Terlibat dalam enam gol dari 39 laga di Serie-B. Kemudian di divisi tertinggi Italia, dirinya sempat disebut menjadi pemain terbaik di laga Empoli kontra Juventus. Sekalipun Empoli kalah 1-2 dari Si Nyonya Tua.
Ditawarkan Jadi Pengganti Aaron Ramsey
Foto: Sempre Milan | Hanya menunggu waktu ke AC Milan.
Arsenal sebenarnya punya kesempatan untuk memulangkan Bennacer ke Emirates Stadium di musim panas 2019. Dana 14,4 juta Pauns cukup bagi the Gunners untuk mendapatkan Bennacer. Akan tetapi, Unai Emery selaku penerus Wenger, menolak untuk mengaktifkan klausal pembelian kembali dari Empoli.
Jendela transfer musim panas 2019 hanya tersisa tiga pekan di Premier League. Pada 8 Agustus, tepatnya jam lima sore waktu setempat atau pukul 23.00 WIB, tidak akan ada lagi transaksi yang bisa masuk. Emery baru berhasil mendapatkan jasa Gabriel Martinelli dari Ituano. Bek Saint-Etienne, William Saliba, kabarnya akan segera menyusul. Namun, hingga kalimat ini diketik (21 Juli – 00.40 WIB), Saliba belum diresmikan oleh the Gunners.
Emery berjanji bahwa Arsenal akan kedatangan tiga hingga empat pemain lagi selain Martinelli. “Kita harus sabar. Kita membutuhkan pemain yang membantu performa tim secara masif. Tim ini membutuhkan pemain terbaik di beberapa posisi dan saya berjanji akan mendatangkan tiga atau empat pemain lagi,” ungkap Emery.
Dari tiga atau empat pemain yang berpeluang mendarat di Emirates, lini belakang akan menjadi fokus Emery. Bukan hanya karena catatan merah mereka sepanjang 2018/2019. Tapi juga karena rumor kepergian Laurent Koscielny.
Namun, Emery sebenarnya juga butuh pemain baru di lini tengah. Arsenal baru kehilangan Aaron Ramsey ke Juventus dan Emery secara terbuka mengakui bahwa gelandang Wales itu berpengaruh besar di timnya musim lalu. “Ramsey adalah pemain berkualitas yang ambisius. Ia memiliki gaya permainan yang sesuai dengan keinginan saya. Orang-orang di balik layar Arsenal sudah tahu bahwa dia adalah pemain penting bagi saya,” aku Emery.
Bukan Prioritas Emery
Foto: AS | Emery hanya bisa pinjam Ceballos.
Akan tetapi, Emery sepertinya tidak terlalu memikirkan lini tengah sepanjang musim panas 2019. Ia menolak Hakim Ziyech dari Ajax Amsterdam. Juga menolak Bennacer dari Empoli. Gelandang Real Madrid, Dani Ceballos satu-satu nama yang nampaknya serius dikejar the Gunners. Namun belum jelas berapa dana yang diminta Los Blancos.
Ceballos sudah mengatakan dirinya ingin pergi dari Madrid. Mungkin mustahil ada klub yang dapat menebus kontraknya yang dipatok 443 juta Pauns oleh Real Madrid. Tapi tim Ibu kota Spanyol itu kabarnya tetap ingin mendapatkan uang dari Ceballos.
Sialnya, Emery disebut hanya bisa meminjam Ceballos. Tetap memberi uang ke Real Madrid. Hanya saja jauh lebih sedikit dibandingkan jika Ceballos dijual secara permanen.
Menurut laporan Fabrizio Romano dari Sky Sports, Bennacer akan berlabuh di AC Milan usai menjuarai AFCON 2019. Tes medis Bennacer dengan Rossoneri sempat tertunda karena the Fennecs masih tampil di turnamen tersebut. Semua hanya tinggal menunggu waktu.
Arsenal akan tetap mendapat keuntungan dari penjualan Bennecer. Mereka kabarnya akan mengantongi 30% dari pendapatan Empoli. Sekitar 4,2 pauns masuk ke kantong Emery guna menambah modalnya mengejar Ceballos.
Entah apakah dana itu bisa membantu the Gunners mendapatkan Ceballos. Tapi yang jelas, mereka sudah menyia-nyiakan tawaran untuk mendapatkan talenta besar dengan dana di bawah 20 juta Pauns. Entah itu Ziyech atau Bennacer.